Selasa 12 Sep 2017 15:16 WIB

Yusril Ungkap Alasannya Mau Jadi Saksi Buni Yani

Yusril Ihza Mahendra
Foto: Republika/Prayogi
Yusril Ihza Mahendra

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan alasannya mau menjadi saksi dalam sidang dugaan pelanggaran UU ITE yang menjerat Buni Yani yang digelar di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung.

"Saya diminta jadi saksi ahli dan kalau saya sanggup menerangkan sesuatu, saya akan hadir memberikan keterangan. Sering kali saya dimintai jadi ahli, dan ahli itu kan tidak memihak karena disumpah sesuai dengan ahlinya," ujar Yusril saat ditemui usai memberikan kesaksiaannya, Selasa (12/9).

Menurutnya, sebelum menerima permintaan menjadi saksi, ia akan terlebih dahulu berdiskusi mengenai kasus yang bersangkutan dengan si pemohon. Yang paling penting baginya, pemohon tidak bisa mengarah-ngarahkan dirinya untuk memberikan keterangan sesuai permintaan.

"Kalau saya memberikan keterangan seperti ini 'kayaknya akan merugikan Anda. Kalau gitu nggak jadi menjadikan Anda sebagai saksi ahli'. Dan itu sering terjadi seperti itu," kata dia.

Saat menjadi saksi Buni Yani, ia menjamin seluruh keterangan yang disampaikannya objektif, sesuai dengan apa yang diketahuinya sebagai ahli hukum tata negara dan tidak ada unsur memihak siapapun.

"Jangan dianggap orang memberikan keterangan ahli itu kalau didatangkan oleh penasihat hukum itu memihak penasehat hukum, kalau didatangkan oleh jaksa memihak jaksa, tidak begitu. Ahli dihadirkan untuk menerangkan sesuatu yang memunculkan kejelasan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement