Selasa 12 Sep 2017 16:43 WIB

Hampir Enam Ribu Penyuluh Pertanian Jadi CPNS

Rep: MELISA RISKA/ Red: Endro Yuwanto
Tes CPNS, ilustrasi
Tes CPNS, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebanyak 5.844 Nomor Induk Pegawai (NIP) penyuluh pertanian disetujui. Itu artinya semakin banyak penyuluh Tenaga Harian Lepas (THL) yang diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembang Dumber Daya Pertanian (BPSDMP) Momon Rusmono mengatakan, angka tersebut baru sebesar 96,47 persen dari total seluruh penyuluh yang akan diangkat menjadi CPNS yakni 6.058.

"Sisanya 214 orang yang InsyaAllah dalam proses pemberkasan," ujar Momon pada acara pelepasan penyuluh CPNS di Hotel Kaisar, Selasa (12/9).

Bahkan, sebanyak 27 orang penyuluh masih belum mengusulkan berkas, terutama dari Papua. Momon menambahkan, sedikitnya ada 15 penyuluh asal Papua yang belum mengajukan berkas.

Momom pun meminta agar tidak ada penyuluh yang tertinggal mendapatkan kesempatan ini. Meski pihaknya tidak memiliki wewenang jika ada penyuluh yang bermasalah secara administrasi seperti melebihi usia yang ditentukan. "Tapi selama sesuai insyAllah 6.058 itu akan kami proses," kata dia.

Acara pelepasan yang digelar pagi tadi dihadiri oleh 300 penyuluh CPNS yang merupakan perwakilan dari 1.433 kabupaten/kota di 34 provinsi seluruh Indonesia. Koordinasi, kata Momon, terus dilakukan terutama dalam percepatan penerbitan SK CPNS oleh bupati/walikota dalam rangka peningkatan kinerja mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta seluruh PPL agar bekerja dengan baik seiring dengan harapan presiden. Menurutnya, Presiden Joko Widodo telah melakukan yang terbaik untuk para PPL di Indonesia dengan mengangkatnya sebagai PNS. "Kami harapkan mereka harus produktif, meningkatkan produksi, kualitasnya kemudian mengendalikan hama dan melihat potensi-potensi sumber air," ujarnya.

Mampu melihat sumber air, diakui Amran, akan sangat membantu para petani di tengah musim kemarau seperti saat ini. Dengan mekanisasi dan kesiapan infrastruktur, ia optimistis dampak buruk kekeringan dapat diminamilisasi. "Kami yakin dengan diangkatnya PPL menjadi semangat baru, kami yakin produksi akan semakin meningkat," jelas lelaki asal Sulawesi Selatan ini.

Sebenarnya, Amran melanjutkan, pada awalnya pihaknya ingin mengangkat 7.600 orang. Namun hanya ada 6.000 penyuluh yang diyakini tangguh untuk membantu dan mendampingi para petani di lapangan. "Dia adalah pasukan terdepan Kementerian Pertanian," katanya.

sumber : Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement