Kamis 14 Sep 2017 14:45 WIB

Pemkot Bandung Target Bangun 30 Kampung Wisata

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kampung wisata (ilustrasi)
Foto: Antara/Maulana Surya
Kampung wisata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung menargetkan pembangunan berbagai kampung wisata di Kota Bandung. Kampung wisata ini menjadi program upaya peningkatan potensi pariwisata di Kota Bandung yang diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung.

Wakil Walikota Bandung Oded M. Danial mengatakan, Pemkot Bandung hingga tahun 2018 menargetkan memiliki 30 kampung wisata. Kampung-kampung wisata yang ada akan menambah destinasi yang bisa didatangi wisatawan.

"Insyaallah ke depan kita akan membuat 30 kampung wisata," kata Oded kepada wartawan di sela acara sosialisasi branding destasinasi bandung di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kamis (14/9).

Menurut Oded, Kota Bandung memiliki potensi besar peningkatan destinasi wisata yang harus digali. Kampung wisata dikonsepkan menonjolkanciri khas tema tertentu dengan industri kreatifnya dan kerajinan warga.

Oded mengungkapkan, ke depan keberadaan kampung wisata di Kota Bandung akan terus diperbanyak. Dia menargetkan satu kecamatan minimal memiliki satu lokasi kampung wisata.

"Harapannya di setiap kecamatan. (sebanyak) 30 itu berbeda tema tematik," ucap Oded.

Oded menyebutkan sebetulnyaprogram kampung wisata sendiri sudah digagas sejak tahun 2013. Salah satu kampung wisata yang sudah ada yakni Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok.

"Di dalam kampung wisata itu termasuk industri kreatif segala macam bisa disitu. Kan kita sudah mulai membangun gedungnya (gedung kreatif)," ucapnya.

Untuk memfasilitasi dan memberikan kenyamanan kepada wisatawan, pihaknya juga berencana membangun sebuah pusat oleh-oleh khas Bandung. Sehingga wisatawan semakin dimanjakan dengan segala fasilitas yang mendukungnya.

Menurutnya, Kota Bandung belum memiliki pusat oleh-oleh yang representatif seperti di daerah lain. Toko oleh-oleh yang ada masih terpusat di pusat perbelanjaan ataupun terminal dan stasiun.

"Saya kira ini harus ada pusat oleh oleh Kota Bandung yang representatif. Supaya perputaran ekonomi bisa masuk ke Bandung," kata Oded.

Melalui Disbudpar, Oded mengatakan pihaknya terus menggenjot berbagai program peningkatan wisatawan. Tak hanya dalam negeri tapi juga wisatawan mancanegara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement