Jumat 15 Sep 2017 16:16 WIB

Indeks Demokrasi Sumbar Terendah di Indonesia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bilal Ramadhan
Demokrasi (Ilustrasi)
Foto: eiu.com
Demokrasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sumatra Barat mencatatkan skor indeks demokrasi paling rendah di Indonesia. Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) khusus untuk Sumatra Barat tercatat hanya 54,41 atau masuk dalam kategori 'buruk'.

Sumbar menduduki posisi paling buntut, lebih rendah dari Papua Barat dengan skor 60,35 atau kategori 'sedang', Lampung dengan skor 61,00 atau 'sedang', Papua dengan skor 61,02, dan NTB dengan skor 65,41. Kelima provinsi tersebut bertengger di 5 terbawah dengan nilai IDI terendah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Sumbar Sukardi mengingatkan, penilaian indeks demokrasi tidak secara khusus menyasar pada kinerja Pemerintah Provinsi saja. Namun, seluruh poin-poin penilaian juga mencakup perilaku masyarakatnya dalam berdemokrasi.

Indeks demokrasi diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yakni kebebasan sipil, hak-hak politik, dan lembaga-lembaga demokrasi. "Indeks demokrasi ini bukan hanya berdasarkan kinerja pemerintah, namun juga kinerja masyarakat. Seperti aksi mogok. Mogok, demo, terus kalau ada kekerasan, itu kan peran masyarakat. Jadi penilaian ini menyasar pemerintah dan masyarakat," ujar Sukardi di Kantor BPS Sumbar, Jumat (15/9).

Sukardi menambahkan, penilaian indeks demokrasi menggunakan 4 sumber data, yakni kajian dari surat kabar lokal yang memiliki oplah terbesar (Sumatra Barat menggunakan Harian Singgalang), kajian terhadap dokumen kebijakan Pemprov termasuk Perda dan Pergub, diskusi dengan ahli, pejabat, dan akademisi, serta wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait.

Di Sumatra Barat, lanjut Sukardi, perhitungan indeks demokrasi juga memperhatikan 11 variabel dan 28 indikator. Beberapa pertimbangan penilaian yang dipakai adalah kebebasan berpendapatan, kebebasan berkeyakinan, hak memilih dan dipilih, peran DPRD, peran partai politik, dan peran birokrasi pemerintah.

Sumatra Barat tergolong daerah yang memiliki indeks demokrasi fluktuatif. Pada 2009 lalu, indeks demokrasi Sumbar pernah bertengger di rentang 'sedang'. Kemudian pada 2013, skor Sumbar menurun ke kategori buruk dengan nilai 54,11.

Meski sempat naik di tahun 2015 dengan skor 67,46 dan kembali masuk ke kategori 'sedang', tahun 2016 nilai Sumbar kembali anjlok ke 54,41 dan memaksa Sumbar masuk ke kategori 'buruk'. "Turunnya IDI ini akibat ketiga aspek yang membentuk mengalami penurunan semua," kata Sukardi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement