Ahad 17 Sep 2017 21:58 WIB

Baru 12 Persen Koperasi Gunakan Jaringan Online

Pameran Koperasi dan UKM.
Foto: Antara
Pameran Koperasi dan UKM.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Penggunaan jaringan teknologi online di kalangan koperasi masih rendah. Hanya sebanyak 9.429 atau sekitar 12 persen dari total jumlah koperasi yang memanfaatkan teknologi tersebut. Hambatan peralihan ke jaringan teknologi diantaranya ketidaktahuan manfaat dan pandangan negatif terhadap efek yang ditimbulkannya.

Demikian disampaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Sesmenkop dan UKM), Agus Muharram dalam Sriboga Seminar dan  Expo Budaya dan Kuliner Nusantara di Jogja Expo Center,  Sabtu (16/9) berdasarkan rilis yang diterima republika.co.id.

Ia mengingatkan pasar e-commerce sebesar Rp 337 triliun dengan 132 juta pengguna internet yang menjadi konsumen potensial. Belum banyak koperasi yang menyadari potensi tersebut sehingga masih sedikit koperasi yang memanfaatkan jaringan online.

Berdasarkan data tahun berjalan 2017, jumlah koperasi yang tercatat di Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 153.170 unit dengan 26.769 juta anggota. Jumlah koperasi yang sudah melaksanakan RAT sebanyak 80.008 unit.

Laporan hasil RAT yang disampaikan melalui jaringan online (melalui website, email, dan media sosial) sebanyak 9.429 unit atau hanya 12 persen. Berarti masih 70.579 unit mempergunakan media konvensional.

Sesmenkop dan UKM mengingatkan bahwa orientasi ekonomi sudah mengalami pergeseran paradigma sebanyak empat tahapan, yaitu ekonomi pertanian, ekonomi industri, ekonomi informasi, dan ekonomi kreatif. 

Untuk menaikan skala usaha, kata Sesmenkop dan UKM, pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) harus bergabung dalam suatu koperasi. Koperasi menjadi jembatan penghubung pelaku dengan mitra strategis (pemasok dan distributor) dan pasar.

“Hari ini, skala usaha bapak dan ibu masih mikro, kecil, dan menengah. Nanti kalau bertemu Saya lagi, skala usahanya Saya harapkan sudah harus naik kelas. Yang mikro jadi kecil, yang kecil dan menengah. Dan seterusnya,” kata Agus.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement