REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jatim membongkar jaringan narkoba di wilayah Gresik pada Rabu (20/9). Satu orang kurir bernama Bagus alias Krucil bisa diamankan petugas. Sementara satu orang yang diduga bandar bernama Erfin alias Bogel harus meregang nyawa setelah ditembak timah panas karena melakukan perlawanan.

"Bogel itu terpaksa ditembak karena dia melakukan perlawanan," kata Kapolda Jatim Irje Pol Macfud Arifin saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Ahmad Yani No.116, Ketintang, Gayungan, Surabaya, Rabu (20/9).

Machfud kemudian menunjukan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 5 kilogram yang disita dari kedua tersangka. Menurut Machfud, barang haram tersebut jika diuangkan bisa mencapai Rp 7,5 miliar.

Penangkapan kedua tersangka bermula dari ditangkapnya Bogel di sebuah taman yang terletak di Jalan Suryodiningrat Sidoarjo. Dari tangan Bogel, diamankan sabu seberat 6,41 gram.

Petugas kemudian melakukan pengembangan dengan membawa Bogel menuju Tretes, Mojokerto. Tujuannya tiada lain untuk menemui tangan kanan Bogel bernama Bagus alias Krucil. Di sana, kembali ditemukan sabu seberat 4 gram.

Tak berhenti di situ, petugas kemudian membawa keduanya ke kediaman Bogel. Di sana, kembali ditemukan sabu seberat 1,2 kilohram, dari atas lemari. Setelah itu, tiba-tiba ada telpon masuk ke ponsel Bogel, yang merupakan instruksi untuk mengambil sabu-sabu di wilayah Tebaloan, Sidoarjo.

Di sana, kembali ditemukan sabu seberat 3 kilogram yang disimpan di pohon. "Setelah pengambilan sabu di lokasi yang terakhir ini Bogel melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri. Hingga terpaksa harus ditembak," ucap Machfud.

Ikuti Whatsapp Channel Republika