REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berpesan agar Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dapat dimaknai sebagai bukti kemanunggalan antara TNI dengan rakyat. Hal ini diharapkan dapat sekaligus menumbuhkan kembali semangat jiwa kegotongroyongan di tengah-tengah kehidupan yang semakin individualistis, lebih-lebih di Kota Yogyakarta yang pembangunannya berlandaskan semangat Segoro Amarto.
Program TMMD dapat dimaknai sebagai suatu bukti sinergitas seluruh komponen masyarakat Kota Yogyakarta dalam melaksanakan agenda pembangunan dan perwujudan dari Semangat Segoro Amarto, Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyokarto, demikian ungkap Walikota dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Wakil Walikota, Heroe Purwadi dalam upacara pembukaan TMMD Sengkuyung tahap III tahun 2017, Rabu (27/9) pagi di Lapangan Bakpia patuk 25, Ngampilan.
Lebih lanjut, Wali Kota menuturkan, pelaksanaan TMMD yang telah memasuki tahun ke-38 ini merupakan program yang efektif dalam mempercepat pembangunan, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memantapkan wawasan kebangsaan serta membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program TMMD selama ini telah banyak membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sementara, Komandan Kodim 0734/Yogyakarta, Letnan Kolonel Inf. Rudi Firmansyah menuturkan, program TMMD sendiri merupakan upaya TNI dalam memperlancar dan mempercepat pembangunan di masyarakat sehingga hasil dan rencana yang dibuat oleh pemerintah dapat segera dirasakan oleh masyarakat, baik fisik maupun non-fisik.
Pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap III 2017 ini sendiri merupakan kelanjutan dari TMMD sebelumnya yang telah selesai dilaksanakan di wilayah Kelurahan Baciro pada bulan April lampau. Pada tahap ketigaa ini, pelaksanaan TMMD mengambil tempat di Kelurahan Ngampilan dan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan dan akan dilaksanakan selama satu bulan terhitung mulai hari ini hingga tanggal 26 Oktober mendatang.
Dalam program TMMD yang pada pelaksannannya kali ini mengambil tema Percepatan Pembangunan Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat, TNI bekerjasama dengan pemerintah akan melaksanakan kegiatan sasaran fisik dan non fisik. Sasaran fisik diprioritaskan pada pembuatan talud bronjong sunga winongo, rehab balai RW 05 Ngampilan, dan rehab rumah sebanyak 5 unit, serta rehab MCK RW 07 Ngampilan. Program fisik ini nantinya juga akan mendapat dukungan dari kalangan akademisi, yakni dari mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).
Sedangkan sasaran non fisik antara lain Sosialisasi Pekat dan Narkoba dari Polresta Yogyakarta, Sosialisasi menangkal fanatisme agama sempit dari Kemenag Kota Yogyakarta, Sosialisasi Bela Negara dari Kodim 0734 Yka, dan Sosialisasi penyuluhan tentang kekerasan dalam rumah tangga dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta. Selain itu akan dilaksanakan pula acara nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI untuk meningkatkan kembali kesadaran generasi muda terhadap bahaya laten komunisme.