REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengembangan properti sejalan dengan pembangunan infrastruktur di kawasan timur Ibu Kota membuat kawasan itu kini menjelma menjadi kawasan metropolitan baru yang diyakini akan mengalahkan Jakarta. Proyek-proyek infrastruktur pendukung aksesibilitas yang membentang dari Karawang, Cikarang, Bekasi menuju Ibu Kota dianggap menjadi salah satu faktor pertumbuhan pesat kawasan ini.
“Kawasan itu (koridor timur) harga masih murah, dengan adanya infrastruktur itu prospeknya sangat menjanjikan. Termasuk Meikarta yang dijual murah,” ujar Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Panangian Simanungkalit.
Dia mengatakan, dengan akses transportasi yang semakin mudah, maka pergerakan penduduk akan semakin cepat dan efisien. Hal inilah yang membuat kawasan koridor timur menjadi kawasan metropolitan baru.
"Kawasan itu semakin mudah diakses masyarakat. Otomatis akan menciptakan pusat perekonomian baru sehingga butuh ruang baru seperti perkantoran, pusat bisnis, maupun hunian. Di Meikarta saya lihat banyak fasilitas yang dikembangkan. Dari sisi gain masih ada peluang bagi investor”, papar Panangian.
Di koridor timur, pengembang Kota Jababeka menjadi salah satu pengembang yang diuntungkan dengan pembangunan infrastruktur tersebut. Saat ini saja tercatat 1.650 perusahaan multinasional dari 30 negara menjadi tenant di kawasan industri Jababeka di Cikarang, Bekasi, serta 730 Ribu pekerja dan 10 Ribu ekspatriat di area tersebut. (ril)