REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Bek Barcelona Gerard Pique kesulitan menahan air matanya setelah kisruh politik di Katalunya memaksa Barcelona bermain di arena tanpa penonton, Ahad (1/10). Pique, yang meneteskan air mata, kemenangan Barcelona atas Las Palmas yang diraih tanpa pendukung La Blaugrana merupakan pengalaman terburuknya sebagai pesepak bola profesional.
Barcelona mencatat kemenangan ketujuh, atau sebanyak laga La Liga pada awal musim ini, dengan skor 3-0 di Camp Nou yang tanpa penonton. Dewan Direksi Barcelona memutuskan laga tersebut berlangsung tanpa penonton karena setelah permintaan mereka agar pertandingan ditunda ditolak oleh La Liga.
Barca mengusulkan penundaan lantaran kericuhan yang terjadi selama referendum kemerdekaan Katalunya pada Ahad kemarin. Pemerintah Spanyol memang menolak referendum tersebut, bahkan Mahkamah Konstitusi Spanyol menyatakan referendum tersebut ilegal.
“Itu merupakan pertandingan yang sulit untuk dimainkan. Itu adalah pengalaman terburuk saya sebagai seorang pesepak bola profesional,” kata Pique, yang sudah berkarier di lapangan hijau sejak 2004, dilansir dari Four Four Two, Senin (2/10).
Dia mengatakan semua pemain memberikan pendapat mengenai laga tersebut di ruang ganti. Ada banyak pro dan kontra apakah Barcelona tetap menggelar laga melawan Las Palmas. “Tapi, pada akhirnya, kami memutuskan untuk main,” kata dia.
Keputusan Barcelona tetap menggelar laga, meski tanpa penonton, membuat Les Cules-julukan penggemar Barca-semakin kesal dengan Pemerintah Spanyol. Bahkan, sekelompok suporter sempat mengancam akan memaksa masuk stadion kalau laga tetap digelar.
“Saya memahami kalau ada pendukung yang tidak memahami keputusan tersebut,” kata Pique.
Lionel Messi mencetak dua gol pada laga tersebut sedangkan Sergio Busquets juga menyumbangkan sebuah gol yang memastikan Barca memimpin klasemen sementara dengan rekor sempurna. Sebelum laga yang bersamaan dengan referendum, Pique sudah menerima banyak kritikan karena mendorong orang untuk menggunakan suaranya pada referendum Katalunya.
Keputusan Pique membuat orang bertanya-tanya tentang masa depannya di tim nasional Spanyol. Pique pun mengatakan dia bersedia mengundurkan diri dari tim nasional kalau dianggap bermasalah.
Ia tidak peduli apapun dampak baginya nanti. "Jika pelatih dan siapapun orang di federasi berpikir saya memberi masalah maka saya akan meninggalkan timnas sebelum 2018," ujar Pique.
Kemarin, Pique terlibat dalam pemungutan suara memperjuangkan kemerdekaan Katalan yang berdampak kericuhan. Menurut petugas kesehatan Katalan, 750 orang terluka saat pasukan keamanan bentrok dengan para pemrotes. Polisi anti huru-hara Spanyol tersebut menggunakan peluru karet dan pentungan.
Pique memberikan suara sebelum memperkuat Barcelona melawan Las Palmas. Ia mengaku bangga dengan sikap rakyat Katalan yang ingin melepaskan diri dari Spanyol. "Di Era Franco, kami tidak dapat mempertahankan gagasan kami," ujar Pique, dikutip dari London Evening Standard, Senin (2/10).
Pique pun mengutuk aksi kepolisian Spanyol yang menghentikan proses jajak pendapat rakyat Katalunya.
Gerard Pique ketika memberikan suara pada referendum Katalunya, Ahad (1/10). Pique mengunggah foto tersebut dengan keterangan: Ja he votat. Junts som imparables defensant la democràcia (Saya sudah memilih. Bersama-sama kita membela demokrasi). Sumber: Twitter/@3gerardpique