Selasa 03 Oct 2017 06:32 WIB

Indonesia Dukung Panduan Penggunaan Antimikroba pada Ternak

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja memeriksa kandang dan kondisi sapi perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (18/9).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja memeriksa kandang dan kondisi sapi perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG MAI -- Indonesia berkomitmen mendukung peningkatan ketahanan dan keamanan pangan di kawasan. Salah satunya dengan mendukung pengesahan panduan ASEAN dalam penggunaan anti mikroba pada ternak.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada pertemuan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-39 (39th AMAF), dan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry Plus Three ke-17 (17th AMAF+3), pada 28-29 September lalu.

"Penggunaan anti mikroba pada ternak tidak hanya akan melindungi kesehatan hewan, tapi juga kesehatan masyarakat di kawasan ASEAN," katanya melalui keterangan pers.

Selain itu, ia menyampaikan dukungan Indonesia terhadap pembentukan ASEAN Coordinating Center for Animal Health and Zoonoses (ACCAHZ) yang akan mendukung upaya pencegahan dan pengawasan penyakit lintas batas dan zoonoses di kawasan. Menurutnya, rencana pembentukan ACCAHZ ini juga akan mendukung program pemerintah dalam upaya pencapaian swasembada daging dengan mencegah masuknya berbagai penyakit hewan melalui perbatasan Indonesia dengan negara-negara ASEAN.

Rangkaian pertemuan AMAF ke-39 dan AMAF+3 ke-17 yang dihadiri oleh seluruh Menteri dan/atau Wakil Menteri Pertanian negara-negara ASEAN dan ASEAN+3 (Cina, Jepang dan Korea Selatan) ini, dibuka resmi oleh Wakil Perdana Menteri Thailand, Air Chief Marshal Prajin Juntong.

Pertemuan tersebut bertujuan membahas sejumlah dokumen kerjasama yang telah direkomendasikan oleh SOM AMAF seperti pada kerjasama sub sektor peternakan, tanaman pangan, perikanan dan kehutanan. Pada sektor ketahanan pangan, para Menteri ASEAN menyepakati adanya ASEAN Regional Guidelines on Food Security and Nutrition Policy sebagai kerangka umum untuk memperkuat kerjasama ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih kuat di kawasan.

Di sela-sela pertemuan tersebut, Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Korea Selatan dan Vietnam. Pertemuan bilateral dengan Korea, membahas keinginan peningkatan akses pasar produk pertanian kedua negara khususnya untuk produk susu dan buah tropis, serta kerjasama program pendidikan tinggi bidang pertanian bagi mahasiswa Indonesia ke Korea. Sementara pertemuan bilateral dengan Vietnam membahas upaya peningkatan kerjasama pertanian secara umum antara kedua negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement