Selasa 03 Oct 2017 17:08 WIB

Menko Darmin Sebut Kebijakan AS Pukul Kurs Rupiah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Rupiah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Rupiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menduga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah mengikuti mata uang global dipengaruhi kebijakan Amerika Serikat untuk menaikkan suku bunga.

"Memang mungkin ada kaitannya dengan AS yang mau kenaikan tingkat bunga. Itu bisa ada hubungannya dengan itu," ujar Darmin di Jakarta, Selasa (3/10).
 
Nilai tukar rupiah melemah terseret kondisi global. Darmin mengakui pelemahan kurs tidak hanya terjadi pada rupiah. Berdasarkan catatan Bank Indonesia, per Selasa (3/10) kurs rupiah melemah 0,27 persen terhadap dolar AS, atau masih lebih baik dibanding kurs rupee India yang melemah 0,4 persen, yen Jepang 0,33 persen dan dolar Singapura yang melemah 0,32 persen. Nilai tukar rupiah per hari Selasa hanya lebih buruk dibanding renmimbi Cina yang melemah 0,24 persen.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak melemah sebesar 30 poin menjadi Rp 13.570 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.540 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs Refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar AS BI pada Selasa pagi ini juga dibuka melemah di Rp 13.582 per dolar AS.

Selasa siang, di pasar spor rupiah berada di Rp 13.540 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus mengatakan bahwa tingginya probabilitas kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate) kembali mendorong dolar AS mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah. "Outlook kenaikan suku bunga AS itu membuat peralihan minat investor ke aset mata uang berkategori safe haven, seperti dolar AS," kata Putu Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement