REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi EsDeDe, diresmikan pengoperasiannya Ahad (1/10) lalu oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Piomanto. Ketua Pengurus Koperasi EsDeDe Ahmadi Miru mengatakan, yang terpenting dalam melakukan usaha adalah bagaimana bisa membiayai operasional terlebih dahulu. Soal keuntungan, dia mengatakan, dapat dijadikan urusan kedua.
"Saya lihat teman-teman yang bergabung pertama ini kelihatannya seperti itu. Mereka dari berbagai profesi, dokter, guru besar, anggota legislatif, ibu rumah tangga, dan lainnya," ungkap Ahmadi ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (2/10).
Padahal, kata dia, untuk ukuran koperasi, uang Rp 10 juta untuk disetorkan itu termasuk tinggi. Tapi, ada saja orang yang mungkin merasa jumlah tersebut tinggi atau rendah, tetap bergabung ke koperasi yang diinisiasi olehnya. "Mereka sama-sama menjadi anggota. Berbagai lapisan masyarakat bergabung ke sini," terang dia.
Ia pun menyebutkan, tujuan dibentuknya Koperasi EsDeDe itu tak semata-mata karena bisnis. Melainkan bagaimana umat Muslim bisa bangkit kembali dalam perekonomian. "Maka, kami juga berusaha harga yang kita pasang lebih murah di minimarket lain supaya temen-temen bisa ke tempat kami, atau toko kitalah istilahnya, untuk berbelanja," kata dia.
Ahmadi menjelaskan, awal mulanya ia terinspirasi dari Aksi 212. Sehari setelah aksi tersebut, ia berpikir sangat bagus jika semangat seperti aksi itu dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi. Mulai dari situ ia membentuk koperasi tersebut.
Selain Minimarket EsDeDe, sebetulnya Ahmadi dan kawan-kawan ingin membuka jasa keuangan dari modal yang sudah dikumpulkan. Tapi, ia ragu karena jangan sampai pihaknya tidak bisa menjaga kesyariahan. "Kami belum sampai sana, bukan berarti tidak. Yang kita rencanakan utamanya dulu itu memang mini market," jelas dia.
Ia pun berharap, koperasi EdDeDe dapat menjadi pendorong kebangkitan ekonomi umat Muslim secara Nasional. Hadirnya Koperasi EsDeDE di Makassar, menurut Ahmadi, hanya sebagai pemberi semangat kepada umat Muslim di Indonesia. "Kalau pun temen-temen lain mau buka dengan semangat agar perekonomian umat ini bagus dengan nama lain, ya tidak masalah. Tapi kalau ada yang mau menjadi bagian dari kami di daerahnya lebih bagus lagi ya," papar Ahmadi.