Selasa 03 Oct 2017 23:11 WIB

In Picture: Amerika Serikat Pasca Penembakan di Las Vegas

.

Rep: AP Photo/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Bendera setengah tiang dikibarkan di kawasan Monumen Nasional Washington AS, untuk menghormati korban penembakan massal di Las Vegas, Selasa (3/10). (FOTO : Manuel Balce/AP Photo)

Sekuntum bunga mawar diletakkan tidak jauh dari lokasi penembakan massal di Las Vegas Strip, Nevada, Selasa (3/10). (FOTO : Marcio Jose Sanchez/AP)

Garis polisi melintasi kediaman Stephen Paddock pelaku penembakan massal di Las Vegas, Selasa (3/10). (FOTO : Cris Carlson/AP Photo)

File foto sebuah toko senjata di AS menunjukkan jenis senjata milik penembak yang terlah dimodifikasi sehingga bisa menjadi senjata otomatis penuh. (FOTO : Allen Breed/AP Photo)

Eric Paddock menunjukan foto dirinya (kiri) dan kakak laki-lakinya Stephen Paddock, (kanan) pelaku penembakan massal di Las Vegas, Nevada AS, Selasa (3/10). (FOTO : John Raoux/AP)

inline

R EPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Amerika berduka. Pasca penembakan oleh Stephen Paddock di dekat Mandalay Bay Hotel and Casino di Las Vegas, jumlah korban tewas menjadi 59. Korban luka dalam peristiwa penembakan massal terburuk dalam sejarah moderen Amerika pun  menjadi 515 orang.

Bendera setengah tiang dikibarkan. Diskursus pembatasan senjata api kembali mengemuka. Hal lain, penetapan aksi Paddock ini termasuk aksi terorisme atau bukan membuat warganet terepecah. Aroma rasial dikait-kaitkan dengan penetapan sebuah tindak teror termasuk terorisme atau bukan di Amerika.

sumber : AP Photo
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement