REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid bukan sekadar tempat pelaksanaan sha lat berjamaah, melain kan juga simbol kebanggaan umat Islam setempat. Masjid Raya an-Nur di Pulau Labuan, Malaysia, mencerminkan fungsi ganda tersebut.
Masjid ini termasuk unik lantaran desain nya yang terkesan modern. Atapnya tampak tidak biasa karena bentuknya menyerupai kok bulu tangkis yang terbalik.
Warna abu-abu keperakan pada keseluruhan masjid ini membuat nuansa futuristik kian terasa.
Seperti dilansir dari situs Kementerian Pariwisata Malaysia, Masjid Raya an-Nur mulai dibangun pada 1980. Tujuh tahun kemudian, pembangunan masjid ini selesai. Penyempurnaan lebih lanjut berlangsung hingga tahun 1988. Pemerintah negara-ba gian Sabah melalui Majelis Agama Islam setempat mendukung sepenuhnya proyek pendirian masjid di kawasan seluas 4,5 hektare ini.
Desainnya ditangani perusahaan Arkitek Jurubina Bertiga yang dipimpin Datuk Baharuddin Abu Kassim. Arsitektur masjid ini diketahui merupakan perpaduan corak khas Brunei-Malaysia dengan Turki sehingga menghasilkan sintesis yang indah dan unik.
Nuansa Melayu tampak pada bagian depan bangunan masjid ini, sedangkan unsur-unsur khas Ottoman hadir pada menara kembar yang menyerupai pensil raksasa serta kubah utamanya. Adapun kubah tersebut juga berwarna abu-abu keperakan tetapi dengan motif garis-garis zigzag berwarna hitam. Pada pucuknya terdapat simbol bulan sabit dan bintang.