Ahad 08 Oct 2017 13:38 WIB

Begini Saran Kang Abik Bila Jenuh Menulis

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Habiburrahman el Shirazy atau yang disapa Kang Abik
Habiburrahman el Shirazy atau yang disapa Kang Abik

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepada mereka yang hendak menekuni dunia menulis namun dilanda jenuh, novelis Habiburrahman El Shirazy menyarankan agar membuat daftar manfaat menulis. Dalam bedah salah satu novelnya, 'Api Tauhid', di Auditorium Sekolah Islam Terpadu Insantama, Bogor, Habiburrahman El Shirazy mengatakan, semua penulis pasti pernah merasa jenuh dan ingin berhenti.

Ia juga sempat merasa ingin berhenti menulis di awal-awal perjalanan kepenulisannya. Sekarang, hambatan menulis yang Kang Abik rasakan lebih karena waktu yang sempit atau badan yang lelah.

Memotivasi diri saat merasa seperti itu, kata Kang Abik, adalah dengan mencari manfaat menulis. Cari minimal 20 manfaat menulis. "Bagi perempuan, salah satu manfaatnya adalah membuat awet muda. Menulis itu melepaskan emosi," ucap penulis novel Ayat-Ayat Cinta itu, Ahad (8/10).

Novel Ayat-Ayat Cinta 2 adalah bentuk kegeraman Kang Abik salah satunya terhadap anak muda yang tidak mau berpikir besar. Ia membuat Fahri sebagai pahlawan dalam novel itu. "Kalau penulis AS bisa buat superhero, mengapa saya tidak?" ungkap Kang Abik.

Dari sosok Fahri dalam Ayat-Ayat Cinta 2, ia berharap, anak-anak muda jadi punya bayangan. Fahri tidak sekolah di Oxford, tapi bisa mengajar di sana.

Sama seperti shalat qabliyah Subuh. Dua rakaat di waktu fajar lebih baik dari dunia seisinya.

Bila harga sewa satu apartemen satu kamar di London satu bulan atau setara sekitar Rp 12 juta, maka harga London tentu lebih mahal. Tapi, itu semua kalah dengan dua rakaat qabliyah Subuh. Itu pun baru qabliyahnya, belum shalat Subuh-nya.

Kang Abik mengajak hadirin melihat manfaat menulis. Bila malas mulai terasa, baca manfaat pertama. Bila masih malas, baca manfaat ke dua. "Kalau sampai manfaat ke 20 masih malas, kebangeten," kata Kang Abik.

Menulis, lanjut Kang Abik, bisa membawa seseorang keliling dunia. Kalau ada backpacker dengan Rp 2 juta keliling dunia, bisa merasa bangga. Kalau jadi penulis yang diundang keliling dunia tanpa biaya, tentu lebih luar biasa. Hanya saja, tantangan penulis adalah diri sendiri," kata Kang Abik. Kebanyakan pekerjaan lain dibantu sistem. Tidak dengan menulis yang mengatur dirinya sendiri.

Satu hal lagi adalah bila tulisan karya seorang penulis merupakan karya yang bagus dan bermanfaat, itu jadi amal jariyah yang tidak terputus. Kitab Riyadush Shalihin yang ditulis Imam Nawawi contohnya. Tiap ada orang yang membaca karyanya, pahala lansung dikirim untuk Imam Nawawi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement