REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerez de la Frontera atau biasa disebut Xerez ini merupakan nama sebuah di Spanyol, tepatnya di Provinsi Cadiz. Di kota yang memiliki luas wilayah 1.186 km persegi ini tersimpan sebuah situs peninggalan kerajaan Islam. Situs itu adalah Monumen Alcazar Jerez de la Frontera.
Dari sekian banyak bangunan indah warisan Islam di Spanyol, Alcazar Jerez de la Frontera-lah adalah bangunan paling tua di Spanyol karena ia dibangun pada abad ke-11. Meski sudah berusia ratusan tahun, bangunan ini tetap memancarkan karya seni yang sangat mengagumkan bagi penikmatnya.
Pada masa itu, Alcazar merupakan benteng sekaligus istana kerajaan Islam. Kompleks bangunan megah dan indah ini sudah ditetapkan sebagai bien de interes cultural atau lokasi bersejarah di Spayol. Pengukuhan itu dilakukan pada 1931 Masehi.
Salah satu daya tarik dari Alcazar adalah gaya arsitekturnya yang sangat indah. Hal itu bisa dilihat dari susunan batu alam yang telanjang, tanpa plester dan tanpa balutan warna cat. Di dalamnya terdapat satu-satunya masjid yang masih tersisa dari 18 masjid yang pernah berdiri di kota tersebut.
Saat pasukan Kristen menyerang pada 1255, masjid itu diubah menjadi gereja yang didedikasikan untuk Virigin Mary oleh Raja Alfonso X of Castile dan menara masjid juga diubah menjadi menara lonceng gereja.