REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I 2017 mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin, (9/10). Obligasi itu dicatatkan dengan nilai sebesar Rp 3 triliun.
Dilansir dari keterbukaan informasi, Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I 2017 terdiri dari seri A dan seri B. Seri A (WSKT03ACN1) dicatat dengan nilai sebesar Rp 1,369 triliun. Sedangkan seri B (WSKT03BCN1) dicatat dengan nominal Rp 1,63 triliun.
Hasil pemeringkatan untuk obligasi tersebut yakni A-(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia. Selanjutnya, yang bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini yaitu PT Bank Mega Tbk.
Dengan pencatatan obligasi itu, maka total obligasi dan sukuk tercatat di BEI sebanyak 344 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp 366,26 triliun dan 47,5 juta dolar AS. Sementara, jumlah emiten yang menerbitkan obligasi mencapai 111. Secara detail, sepanjang 2017, total emisi obligasi dan sukuk tercatat mencapai 71. Jumlah tersebut dari 51 emiten senilai Rp 110,38 triliun.
Kemudian untuk Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai Rp 2.057,78 triliun dan 200 juta dolar AS. Lalu EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp 8,68 triliun.
Analis Senior Binaartha Securities Reza Priyambada menilai, pergerakan obligasi kemungkinan kembali terkena aksi jual. Hal itu akibat melemahnya laju kurs rupiah. "Pelaku pasar pun memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk kembali melakukan aksi ambil untung," ujarnya di Jakarta, Senin, (9/10).
Di sisi lain, kata dia, ekspektasi membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dibarengi kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed membuat laju imbal hasil obligasi AS kembali naik dan berimbas negatif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri.