REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Tanah longsor dan banjir akibat hujan lebat pekan lalu di wilayah tengah dan utara Vietnam telah menewaskan 60 orang, membuat 37 orang hilang dan melukai 31 orang lagi.
Komite Pelaksana Sentral bagi Pemantauan dan Pencegahan Bencana Alam di negeri itu pada Ahad (15/10) mengatakan korban meliputi 20 orang di Provinsi Hoa Binh di bagian utara, 15 di Provinsi Thanh Hoa di Vietnam Tengah, dan sembilan di Provinsi Nghe An di bagian tengah.
Sampai Jumat pagi (13/10), 11 mayat telah ditemukan setelah tanah longsor menimbun 18 orang di Kabupaten Tan Lac, Hoa Binh pada Kamis pagi. Mayat seorang wartawan Vietnam News Agency yang hanyut disapu banjir ketika merekam bencana alam tersebut di Provinsi Yen Bai, Vietnam Utara pada Rabu juga telah ditemukan.
Semua 37 orang yang hilang berasal dari Provinsi Hoa Binh, Thanh Hoa, Nghe An dan dua dari Provinsi Son La serta Yen Bai di bagian utara.
Tanah longsor dan banjir menghancurkan atau merendam sebanyak 40.200 rumah, menghancurkan atau merusak beberapa saluran air kecil di Ibu Kota Vietnam, Hanoi, Provinsi Thanh Hoa dan tiga provinsi Vietnam Utara, yakni Ha Nam, Nam Dinh dan Thai Binh. Tanah longsor dan banjir juga menewaskan atau menghanyutkan hampir 204.200 ternak dan unggas.
Dalam sembilan bulan tahun ini, bencana alam di Vietnam menewaskan atau membuat hilang 169 orang, melukai 232 orang, merusak 236.800 rumah, dan mengakibatkan kerugian harta dengan nilai lebih dari 21,5 triliun dong Vietnam (952 juta dolar AS), demikian Kantor Statistik Umum di negeri itu.