REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MIN -- Jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor, yang dipicu badai tropis Son Tinh, naik menjadi 27 pada Selasa (24/7). Sementara, tujuh orang masih hilang, kata Otoritas Manajemen Bencana pemerintah Vietnam.
Vietnam, dengan garis pantai panjang, rawan terpapar badai dan banjir merusak. Sebanyak 389 orang meninggal pada tahun lalu dalam bencana alam, seperti, banjir dan longsor, kata statistik pemerintah.
Banjir di Vietnam akibat badai tropis (Vietnam News Agency via AP)
Kendati badai tropis Son Tinh melemah pada waktu mencapai Vietnam pada pekan lalu, hujan bawaannya menyebabkan banjir besar dan longsor di banyak tempat di bagian utara Vietnam. Beberapa kawasan di pinggiran kota Hanoi, ibu kota Vietnam, masih terendam air.
Di Provinsi Yen Bai, yang berada di kawasan pengunungan, 13 orang diberitakan meninggal, 18 orang cedera dan empat orang hilang akibat banjir dan longsor, demikian lembaga manajemen bencana dalam pernyataan. Banjir dan tanah longsor juga merusak dan merendam lebih 12 ribu rumah, lebih 90 ribu hektare tanaman, sebagian sawah, dan memutus lalu lintas ke beberapa bagian utara Vietnam.
Pada bulan lalu, hujan lebat memicu banjir bandang dan tanah longsor yang merenggut 24 jiwa di Provinsi Lai Chau dan Provinsi Ha Giang di bagian utara Vietnam. Kedua provinsi itu berada di wilayah pengunungan dan terpencil. Lembaga itu mendesak pihak berwenang dan orang-orang agar waspada karena banjir dan tanah longsor akan terjadi beberapa hari ke depan. Menurut Pusat Nasional Ramalan Hydro-Meteorologi, hujan lebat diperkirakan berlanjut hingga awal Agustus di bagian utara Vietnam.