REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Aga Khan, Toronto, Kanada, ini menjadi salah satu galeri seni terbesar dan pertama yang didedikasikan untuk menampung karya seni Islam di kawasan Amerika Utara.
Melihat konsep pada bagian dalam dan luar bangunan, museum ini tidak menghadirkan unsur lain sebagai paduan seni budaya yang selama ini sering diterapkan untuk sebuah gedung kolektor benda-benda seni lawas.
Museum Aga Khan memiliki karakter tunggal karena hanya menampilkan satu desain arsitektur modern, bentuk pengakuan terhadap adaptasi perkembangan di dunia arsitektur abad ke-20. Desain Aga Khan mengangkat tema arsitektur modern fungsionalis dengan tampilan sederhana dan komposisi kotak atau kubus.
Desain kotak ini mendominasi pada bagian eksterior museum, terutama pada pintu masuk yang memberikan kontribusi artistik, intelektual, dan ilmiah dari peradaban Muslim.
Sementara, ciri lain dari arsitektur modern fungsional yang dimiliki Museum Aga Khan ini, yakni kesan polos dari pernak-pernik dan polesan warna serta profil yang rumit. Misalnya, kita tak akan menemukan lengkungan Persia, yang lazim diterapkan di bangunan bersejarah, seperti istana, masjid, atau museum.