REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Museum yang dirancang oleh arsitek berkebangsaan Jepang, Fumihiko Maki, penyabet anugerah Pritzker Prize, sebuah penghargaan bergengsi tahunan di bidang arsitektur yang dikelola oleh Hyatt Foudation sejak 1979 itu, hanya memiliki satu warna pantulan dari granit putih yang membalut seluruh bangunan museum. Untuk menambah nilai seni, selain menerima cahaya alami, pada bagian jendela diberi pola referensi motif Islam.
Masih di bagian luar museum, untuk memanfaatkan lahan kosong, museum yang dibangun di atas lahan seluas 10 ribu meter persegi ini menghadirkan rancangan khusus untuk spot taman indah lengkap dengan kolam berhiaskan bunga aneka rupa dan ukuran di sekitarnya. Pengunjung bisa menikmati keindahan taman yang memanjakan mata itu lewat jalur khusus.
Khusus untuk desain taman, keindahannya itu berkat sentuhan seorang arsitek berdarah Libanon-Serbia, Vladimir Djurovic. Vladimir membagi tugas pembuatan taman ini dengan Ismaili untuk menyediakan ruang terbuka hijau baru bagi masyarakat Kota Toronto.
Ruang terbuka hijau ini merupakan salah satu unsur tak terlepaskan dari konsep bangunan modern, yang tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga sarana bersosialisasi warga Toronto dan sekitarnya.