Rabu 18 Oct 2017 14:38 WIB

Menjadi Mandiri dengan Berjualan Bakpau

Salah satu penerima manfaat Rumah Zakat yang menggunakan bantuan modal untuk berjualan bakpau.
Foto: rumah zakat
Salah satu penerima manfaat Rumah Zakat yang menggunakan bantuan modal untuk berjualan bakpau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nova Daniar Sumalatan sehari-hari bersama istrinya Fitria Sari warga Cakung, Jakarta Timur berjualan bakpau. Bakpau tersebut dibuat sendiri oleh Fitria. Di salah satu ruang kontrakan milik ibunya, Fitria mulai membuat adonan, membentuk, serta mengukus bakpau tersebut.

Sebelumnya, Nova mengambil bakpau dari orang lain. Namun, karena jarak yang cukup jauh, akhirnya Nova memutuskan untuk memproduksi sendiri bakpaunya. Setelah melakukan beberapa kali eksperimen, akhirnya, bakpau yang dibuat cukup bisa diterima oleh pelanggan. Selain dititipkan di warung-warung, tak jarang Nova dan Fitria mendapat pesanan bakpau untuk arisan, acara syukuran, dan acara lainnya.

“Ya awalnya sempat dapat protes dari pemilik warung yang dititipi bakpau dari kita. Ada yang bilang keras, kurang ini, kurang itu, dan sebagainya. Tapi setelah mencoba lagi, akhirnya orang-orang pada suka,” kata Nova.

Nova menambahkan, usahanya semakin berkembang setelah mendapatkan bantuan mesin adonan dari Rumah Zakat. Dengan mesin tersebut, proses produksi bisa semakin cepat dan mudah. Jumlah produksi harian pun bisa meningkat.

Selain oleh dirinya sendiri, Fitria juga dibantu oleh dua orang tetangganya. Bagi pasangan suami istri ini, memberikan pekerjaan kepada orang lain menjadi salah satu cita-citanya.

“Ya Alhamdulillah, sekarang kita juga suka ada yang bantuin. Kita terbantu karena proses produksi menjadi lebih cepat, mereka juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan,” kata Fitria.

Nova dan istrinya merupakan salah satu dari 35 penerima manfaat dari Rumah Zakat. Sebanyak 35 orang penerima manfaat di Desa Berdaya Cakung, Jakarta Timur mendapatkan bantuan modal dan sarana usaha dari Rumah Zakat. Sejak Februari 2017, beragam usaha mulai dijalankan oleh warga Cakung yang mendapatkan bantuan usaha tersebut. Sebagian besar membuka usaha makanan. Sebagian yang lain mulai menyediakan layanan jasa seperti menjahit juga membuat kerajinan tangan.

“Di wilayah Jakarta ini masalah kemiskinan adalah salah satu hal yang menjadi permasalahan warga. Melalui bantuan ekonomi ini, kami ingin membantu warga agar bisa mandiri dan memiliki usaha sendiri,” ujar Jajam Sutrisman, Fasilitator Desa Berdaya Cakung.

Sebagian besar penerima manfaat bantuan ekonomi di wilayah Cakung, Jakarta Timur adalah orangtua dari siswa SD Juara. Hal ini merupakan sinergi yang dilakukan antara Kepala SD Juara dengan Jajam. Ahmad Kosasi, Kepala SD Juara Jakarta Timur mengatakan sinergi antara Sekolah Juara ini dimaksudkan agar bantuan bisa diberikan secara intergrasi.

“Agar selain anaknya terbantu melalui program Senyum Juara di SD Juara Jakarta ini, kami berharap orang tua mereka juga bisa diringankan bebannya,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement