Sabtu 21 Oct 2017 05:15 WIB

Nelayan Berharap Nasibnya Diperhatikan Terkait Reklamasi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Nelayan kerang hijau Muara Angke menambatkan perahunya di dermaga. Di garis cakrawala proses reklamasi telah menggusur tempat-tempat peterenakan kerang hijau di Teluk Jakarta.
Foto: Wihdan HIdayat/Republika
Nelayan kerang hijau Muara Angke menambatkan perahunya di dermaga. Di garis cakrawala proses reklamasi telah menggusur tempat-tempat peterenakan kerang hijau di Teluk Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Nelayan Tradisional (KNT) Muara Angke tetap menolak dilanjutkannya reklamasi. Bagi nelayan kerang hijau, reklamasi sangat merugikan mereka.

"Kalau reklamasi itu dilanjutkan, artinya pemerintah benar-benar tidak peduli pada rakyatnya. Kami KNT, masih tetap tidak mau, dengan cara apapun," kata Kalil, Wakil Ketua KNT ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (20/10).

Kalil mengungkapkan kekecewaannya terhadap pencabutan moratorium. Ia telah berjuang sejak sekitar dua tahun yang lalu untuk menghentikan reklamasi. Namun, ia merasa segala usahanya sia-sia dan terhina.

"Saya susah payah minta dihentikan, tapi tetap dilanjutkan. Jelas, saya merasa terhina karena reklamasinya tetap dilanjutkan. Ini sangat menusuk, sangat menyakitkan bagi kami," ungkap Kalil.