REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok Pemantau Hak Asasi untuk Suriah mengatakan pada Senin (23//10) serangan kelompok ISIS telah menewaskan setidaknya 128 orang di sebuah kota di Homs pusat, Suriah. Serangan berlangsung selama tiga pekan sebelum akhirnya tentara Suriah berhasil merebut kembali kota tersebut pada Sabtu.
Tidak ada tanggapan langsung dari pejabat pemerintah Suriah atau media pemerintah terhadap laporan yang diumumkan oleh sebuah kelompok pemantau perang yang bermarkas di Inggris itu.
"Pasukan Suriah dan pasukan sekutu berhasil menguasai kembali kota al-Qaryatayn setelah menyingkirkan teroris Daesh (kelompok ISIS) yang mengendalikannya," kata media pemerintah pada Sabtu.
Pada awal bulan ini, kelompok pemantau tersebut mengatakan petempur ISIS telah merebut kota itu dari pasukan pemerintah, sebagai bagian dari serangan balasan kelompok garis keras itu yang mendapat tekanan kuat di wilayah Suriah timur.
Sedikit-dikitnya 83 orang tewas dalam 48 jam, sebelum tentara Suriah merebut kembali kota tersebut, kata pemantau perang. Laporan kelompok pemantau juga menambahkan ISIS telah menuduh warga sipil menjadi "agen rezim".
Kota tersebut terletak hampir 300 kilometer dari Deir al-Zor, wilayah yang menjadi fokus utama serangan pasukan pemerintah saat ini, dengan bantuan jet Rusia dan milisi dukungan Iran, dalam melawan kelompok ISIS.