Sabtu 28 Oct 2017 02:17 WIB

In Picture: Islam di Mexico (2)

.

Rep: Reuters/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Umar, 64, bercakap-cakap dengan warga di Chiapas, Mexico. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)

Karima Gomez, 66, memasak Tortilla di kediamannya di Kota San Cristobal de las Casas, negara bagian Chiapas, Mexico. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)

Mohamed Amin, 55, muslim suku Maya Tzotzil shalat di kediamannya di Kota San Cristobal de las Casas, negara bagian Chiapas, Mexico. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)

Muslimah dari suku Maya Tzotzil mengikuti Khutbah Jumat mengenakan selendang tradisional Suku Maya di Kota San Cristobal de las Casas, negara bagian Chiapas, Mexico. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)

Suasana Kota San Cristobal de las Casas, negara bagian Chiapas, Mexico. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, CHIAPAS -- Layaknya muslim di negara-negara lain, lelaki muslim suku Maya dapat dibedakan dari peci yang dikenakannya. Sementara kaum wanitanya mengenakan hijab dari selendang tradisional Maya yang telah ada. Muslim di kawasan ini bejumlah ratusan dan kebanyakan terdari dari Suku Maya Tzotzil. Awal penyebaran Islam di sini berawal pada tahun 80-an ketika gerakan Tentara Zapatista dan pasukan pemerintah memutuskan untuk berdamai.  

 

Ketika perdamaian tiba di Chiapas, para mubaligh asal Spanyol datang dan memperkenalkan ajaran Islam kepada para komandan Zapatista. Sayang, langkah ini kurang berhasil sehingga strateginya diubah. Mereka berdakwah dengan menyasar pemimpin lokal karismatik. Melalui para pemimpin lokal ini, Islam berkembang pesat. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement