REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur SDM dan Umum Jasa Marga Kushartanto Koeswiranto mengatakan proyek transit oriented development akan membuka peluang kerja baru bagi karyawan yang terdampak kebijakan elektronifikasi jalan tol.
Proyek pembangunan berbasis transit oriented development pada sejumlah rest area nantinya akan menciptakan kawasan berfasilitas lengkap yang terintegrasi dengan jalan tol. Hotel, hunian, perkantoran, dan fasilitas penunjang pengguna jalan tol akan dibangun di rest area jalan tol.
"Dengan banyaknya rencana bisnis tersebut, tentunya diperlukan banyak tenaga kerja, khususnya karyawan Jasa Marga yang beralih profesi," ungkap Kushartanto pada diskusi di Jakarta, Jumat (27/10).
Jasa Marga saat ini memiliki sekitar 4.200 karyawan, 1.000 di antaranya merupakan petugas tol. Meskipun program elektronifikasi sudah berjalan, Jasa Marga menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja bagi karyawan atau petugas tol yang terdampak.
"Saat ini program pelatihan dan peningkatan kompetensi tersebut sudah berjalan melalui Jasa Marga Learning Institute (JMLI) sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi karyawan Jasa Marga," ujar Kushartanto.