REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan akan menggelar latihan militer yang melibatkan tiga kelompok kapal induk milik Angkatan Laut di kawasan Asia Pasifik, bulan depan. Latihan militer tersebut dijadwalkan saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan lawatan ke wilayah Asia Pasifik.
Latihan militer tersebut ditafsirkan sebagai peringatan lain terhadap Pyongyang agar mereka tak menyerang Amerika dan sekutunya. Seperti dilansir New York Times, Jumat (27/10), Pejabat pertahanan AS mengatakan, pertunjukan kemampuan militer mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan Amerika di Asia Pasifik tersebut.
Mereka memperingatkan bahwa setiap serangan militer Amerika terhadap Korea Utara akan menghasilkan biaya yang sangat besar sehingga Washington maupun Seoul tidak dapat membayarnya. Saat Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menemui para tentara AS di Seoul, ia mengatakan militer Amerika di wilayah Asia Pasifik ditujukan untuk mendukung kekuatan diplomasinya.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menyelesaikan masalah Korut secara diplomatis. Semua yang kami bisa," kata Mattis.
Tapi, lanjutnya, AS memiliki tentara, pelaut, awak kapal, dan marinir yang kuat. Jadi saat mereka berbicara, mereka berada pada posisi yang kuat.
Bagi Pemerintahan Trump, situasi di Korea menjadi sangat kompleks. Saat ini setiap Trump mengancam Korut, Pyongyang segera merespons dengan melakukan uji coba rudal nuklir atau balistik lainnya.
Korut telah melakukan uji coba nuklir keenam bulan lalu. Sejak Trump menjabat presiden, Korut telah meluncurkan beberapa rudal, termasuk rudal yang mampu mencapai daratan AS.