Senin 30 Oct 2017 18:48 WIB

Kerugian Kebakaran Pasar Bukittinggi Sampai Rp 1,5 Triliun

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi terkini Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi, Sumatra Barat setelah dilalap api pada Senin (30/10) pagi. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Kondisi terkini Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi, Sumatra Barat setelah dilalap api pada Senin (30/10) pagi. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Kerugian akibat kebakaran yang melanda Pasar Atas Bukittinggi di Sumatra Barat pada Senin (30/10) pagi tadi diprediksi mencapai Rp 1,5 triliun. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayinto menyebutkan, kepastian total angka kerugian masih akan didalami oleh Pemerintah Kota Bukittinggi.

Seluruh kerugian termasuk 357 kios di lantai dua Pasar Atas Bukittinggi yang terbakar langsung. Rinciannya, sebanyak 60 kios di Blok A, 117 kios di Blok B, 155 kios di Blok C, dan 24 kios di Blok D. Meski tak seluruh kios terbakar, namun Pemprov Sumatra Barat dan Pemkot Bukittinggi sepakat untuk menutup sementara Pasar Atas dan memindahkan seluruh pedagang ke lokasi baru.

Dalam kunjungannya ke lokasi kebakaran di Pasar Atas, Irwan menyebutkan bahwa kerugian ekonomi yang dialami akibat kebakaran tak hanya dirasakan oleh Bukittinggi, namun perekonomian Sumatra Barat secara menyeluruh. Alasannya, Bukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan terbesar di Sumatra Barat dan Pasar Atas menjadi urat nadi perputaran uang di Bukittinggi.

Sebagai langkah awal, Irwan melanjutkan, pemerintah akan melakukan kajian komprehensif bersama dengan kepolisian untuk mencari solusi atas terbakarnya pasar terbesar di Bukittinggi tersebut.

Kepolisian akan membedah penyebab kebakaran yang menghanguskan seluruh lantai dua Pasar Atas, sementara Pemkot Bukittinggi dan Pemprov Sumatra Barat akan memutar otak terkait relokasi pedagang dan pembangunan Pasar Atas selanjutnya.

"Kami akan evaluasi karena ini (Pasar Atas) sudah 4 kali terbakar. Penyebabnya diperkirakan sama dengan kejadian tahun 1998 dan 1970 silam, yakni masalah kelistrikan," ujar Irwan usai berkeliling memantau kios-kios yang hangus terbakar dan berkomunikasi dengan pedagang yang mengevakuasi dagangannya, Senin (30/10) sore.

Baca juga, Pasar Atas Bukittinggi Sumbar Dilalap Api.

Berbagai opsi pembangunan Pasar Atas ke depan sudah ada dalam pemikiran pemerintah. Irwan menyebutkan, sejumlah opsi yang mungkin dilakukan adalah melakukan rehabilitasi bangunan yang terbakar atau membangun ulang gedung Pasar Atas secara menyeluruh.

Hanya saja Irwan mengatakan, seluruh opsi belum bisa dibicarakan saat ini karena masih membutuhkan kajian mendalam dari berbagai pihak. "Tapi apakah layak direhab karena sudah 4 kali terbakar? Atau mau dibangun ulang? Apapun nanti kita tunggu kajian. Yang penting terbaik untuk pedagang," ujar Irwan.

Rencananya, periode tanggap darurat akan diberlakukan selama sepakan ke depan. Secara bertahap, Pemkot Bukittinggi akan menyiapkan lahan baru bagi para pedagang di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bukittinggi. Ribuan pedagang dari Pasar Atas akan menggunakan lokasi yang baru di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pemkot Bukittinggi diminta segera merampungkan perencanaan pembangunan pasar sementara dalam beberapa pekan ini.

"Kepada pedagang, saya minta bersabar. Ini musibah. Kami butuh dukungan agar bisa segera mencarikan solusi terbaik. Semoga bisa segera kembali berjualan," jelas Irwan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement