Selasa 31 Oct 2017 20:15 WIB

Masjid Syekh Zayed Simbol Keagungan Islam

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Masjid Besar Sheikh Zayed.
Foto: EPA
Masjid Besar Sheikh Zayed.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pembangunan masjid ini menjadi bagian dari mimpi sang pendiri UEA. Bangunan cerah dan megah di jantung Kota Abu Dhabi itu bukan hanya menjadi simbol keagungan, melainkan juga keyakinan. Tempat sujud antara jembatan Musaffah dan Maqta tersebut dibangun berdasarkan arahan pendiri Uni Emirat Arab Syekh Zayed bin Sultan an-Nahyan, didirikan sebagai simbol kesalehan dalam beramal jariyah.

Tak puas rasanya kalau hanya membangun negara, Zayed kemudian menginisiasi pembangunan masjid yang menjadi kebanggaan dunia. Masyarakat dari berbagai negara pasti mengakui keindahan masjid Zayed yang bercahaya pada malam hari. Sungguh membuat siapa pun yang melihatnya akan penuh dengan ketakjuban.

Pembangunan masjid ini menjadi bagian dari mimpi sang pendiri UEA. Selain mendambakan negara yang berkembang, dari tradisional menjadi maju modern, dia juga menginginkan tempat sujud umat Islam yang juga menjadi pusat kajian Islam.

Sebagai tanda penghormatan, masjid ini dinamai sesuai dengan tokoh besar dibalik ide pembangunannya, yaitu Syekh Zayed. Tempat peristirahatan terakhirnya terletak di samping masjid yang menjadi impiannya itu.

Timur Tengah memang memiliki banyak masjid megah baik yang dibangun pada zaman dahulu ataupun baru-baru ini. Masjid agung di Abu Dhabi ini termasuk yang berusia muda, berdiri dengan megah, sehingga menggambarkan keagungan Ilahi.

Siapa pun yang masuk ke dalamnya akan mengetahui masjid itu bukan hanya berupa kemegahan, melainkan juga wujud ke syukuran karena Sang Pencipta telah menganugerahkan kehidupan penuh makna.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement