REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pria yang mengendarai truk sewaan menabrak para pejalan kaki dan pengendara sepeda di jalur sepeda di samping Sungai Hudson di New York City pada hari Selasa, (31/10).
Peristiwa itu menewaskan delapan orang dan melukai belasan lainnya. Polisi di New York mengatakan, mereka akan mengerahkan petugas ekstra di sekitar kota untuk berjaga-jaga.
Trump melalui Twitter-nya mengatakan, AS tidak boleh membiarkan ISIS kembali, atau masuk ke AS setelah Paman Sam mengalahkan mereka di Timur Tengah dan tempat lain.
Seorang juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat menggambarkan kejadian tersebut sebagai aksi nyata terorisme.
"Kami baru saja melihat serangan seperti ini di seluruh dunia. Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat dan mitra penegak hukum tetap waspada dan berkomitmen untuk melindungi rakyat Amerika," kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Aljazirah, Rabu, (1/11).
Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah mengetahui insiden tersebut. "Kami mengucapkan bela sungkawa dan berdoa bagi para korban dan keluarganya.
Polisi mengatakan, penyelidikan masih tertunda dan tidak ada klaim tanggung jawab.