REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Striker andalan Tottenham Hotspur Harry Kane meminta juniornya Dele Alli untuk bisa mengendalikan emosi. Menurut Kane, Alli adalah pemain yang sudah terbukti sangat berbakat. Sehingga, sikap temperamental Alli hanya akan melahirkan kerugian.
"Saya harap Alli bisa tenang hingga musim ini selesai. Jika ia dihukum, kami sangat dirugikan karena harus kehilangan pemain hebat," kata Kane dikutip dari Evening Standard, Jumat (3/11).
Talenta Alli begitu bermanfaat bagi Spurs. Itu terlihat ketika pemain 21 tahun tersebut bisa mencetak dua gol untuk Spurs ketika mengalahkan raksasa Eropa Real Madrid dalam lanjutan pertandingan Liga Champions, Kamis (2/11).
Sebaliknya, ketiadaan Alli begitu terasa ketika meladeni Madrid dua pekan sebelumnya. Kala itu Alli tak bermain karena masih terkena larangan bertanding akibat hukuman terkait sikap temperamentalnya.
Alli dihukum usai menerima kartu merah langsung ketika Spurs bermain imbang 2-2 dengan tim Belgia, KAA Gent di Wembley, 23 Februari 2017 silam. Alli diusir wasit Jorge de Sousa, usai melakukan tekel horor terhadap pemain Gent, Brecht Dejaegere. Akibatnya, sejak saat itu Alli dihukum tiga laga di kancah Eropa.
"Hukuman tiga larangan tampil itu sangat menyakiti Alli. Apalagi ia banyak meninggalkan pertandingan besar. Ia sangat fantastis, saya harap ia tak lagi absen karena sikap temperamentalnya," kata Kane.
Alli kerap dihukum karena tak bisa mengontrol emosinya. Tak hanya di level klub, Alli juga bermasalah ketika membela tim nasional (timnas). Dua bulan lalu, Alli dihukum FIFA tak boleh bermain dalam satu laga untuk timnas Inggris karena mengacungkan jari tengah saat memperkuat Inggris melawan Slovakia September 2017.
Pekan lalu, pemain bernama lengkap Bamidele Jermaine Alli ini juga kembali memperlihatkan emosinya ketika menghadapi Manchester United. Pada babak pertama, Alli terlibat keributan di lapangan dengan winger Iblis Merah, Ashley Young.