REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan warga Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi bubur ayam, Ahad (5/11). Kini puluhan warga korban keracunan tersebut sebagian besar sudah mendapatkan penanganan medis di dua rumah sakit di Kota Sukabumi.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, keracunan makanan tersebut terjadi di Jalan Pemuda Kelurahan/ Kecamatan Citamiang. Warga mengalami gejala keracunan seperti mual-mual, muntah, dan buang air besar atau diare setelah mengkonsumsi bubur ayam yang biasa berjualan di tengah permukiman penduduk.
"Awalnya dikira masuk angin, padahal anak saya mengalami gejala keracunan," ujar salah seorang warga Ratih (31 tahun) yang tengah menunggui putranya Endsel (3) yang mengalami keracunan. Ia menerangkan anaknya tersebut makan bubur ayam yang berada dekat dengan rumah pada Ahad pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Pada sekitar pukul 10.00 WIB terang Ratih, anaknya tersebut mulai mengalami mual-mual dan diare serta lemas. Kondisi tersebut lanjut dia tidak hanya dialami anaknya melainkan puluhan warga lainnya yang mengksonsumsi bubur ayam.
Ratih menerangkan, penjual bubur ayam tersebut memang sudah lama berjualan di kawasan tersebut. Para pembeli bubur itu ujar dia datang dari berbagai tempat tidak hanya dari Jalan Pemuda Citamiang.
Warga lainnya, Nova (28) menuturkan, anaknya yang baru berumur sepuluh bulan juga mengalami gejala keracunan setelah makan bubur ayam. "Saya menyuapi anak saya bubur hingga habis," ucap dia.
Beberapa saat sesudahnya kata Nova, anaknya mulai mengalami gejala mual-mual, muntah dan diare. Kondisi anaknya lanjut dia mulai membaik setelah mendapatkan penanganan medis di RSUD Syamsudin.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang mendatangi RSUD R Syamsudin mengatakan, jumlah warga yang mengalami keracunan untuk sementara sebanyak 21 orang. "Rinciannya, sebanyak 17 orang ditangani di RSUD Syamsudin dan empat orang di RSUD Almulk Lembursitu," terang dia.
Fahmi menerangkan, petugas saat ini fokus pada penanganan yang maksimal terhadap para korban keracunan. Hasilnya lanjut dia sebagian besar korban keracunan yang merupakan orang dewasa sudah pulih dan diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
Pemkot kata Fahmi telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus keracunan tersebut. Sehingga sambung di pembiayaan perawatan korban keracunan ditanggung pemerintah.
Ketua Tim Penanganan Informasi dan Keluhan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengatakan, jumlah pasien dengan gejala diare dan muntah-muntah mengalami kenaikan pada Ahad pagi hingga sore. Jumlahnya hingga sore mencapai 17 orang, ujar dia
Menurut Wahyu, para pasien mengalami gejala seperti muntah-muntah, mencert hingga dehidrasi. Dari pengakuan warga kata dia mereka mengalami gejala keracuan setelah makan bubur ayam di sekitar rumahnya.
Wahyu menerangkan, sampel makanan dan muntahan telah diambil oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukabumi. Hal tersebut lanjut dia untuk memastikajn penyebab pasti terjadinya keracunan.