Senin 06 Nov 2017 01:24 WIB

Ada Misil Mengarah ke Ibu Kota Saudi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Gerilyawan Houthi (ilustrasi)
Foto: EPA/Yahya Arhab
Gerilyawan Houthi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemberontak Houthi di Yaman menembakkan misil balistik yang mengarah ke Riyadh. Namun militer Saudi berhasil menembak jatuh misil tersebut tanpa ada korban.

Juru bicara Koalisi Arab Turki Al-Maliki mengatakan, misil Houti berhasil ditembak pada Sabtu (4/11) pukul 8.07 malam waktu setempat. Beberapa pecahan misil jatuh di area tidak berpenghuni di timur Bandara Internasional Raja Khaled. ''Aksi agresif sia-sia oleh pemberontak Houti ini menjukkan keterlibatan satu negara di kawasan yang mensponsori terorisme termasuk menyediakan perlengkapan militer bagi Houti,'' kata Al-Maliki seperti dikutip Arab News, Ahad (5/11).

Dukungan terhadap aksi seperi yang dilakukan pemberontak Houti melanggar Resolusi PBB 2216 serta mengancam keamanan Saudi, kawasan, dan dunia. ''Menyasar area sipil merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional,'' ucap Al-Maliki.

Pengamat politik Timur Tengah dan hubungan internasional Hamdan Al-Shehri mengatakan, serangan misil Houti terjadi pada saat Saad Hariri mengundurkan diri jabatan Perdana Menteri Lebanon setelah protes tentang Hizbullah dan menerima surat ancaman dari Iran.

Menurut Al-Shehri, Iran dan Hizbullah bermain api di Kawasan Timur Tengah dan merisikokan keamanan kawasan tersebut. ''Mereka pernah membidik Mekkah dan sekarang tempat umum di ibu kota Saudi. Mereka mesin pembunuh yang buta karena menyerang warga tidak berasalah,'' tutur Al-Shehri.

Serangan terhadap Saudi hanya akan memperkuat persatuan masyarakat Saudi dan koalisi Saudi. Mereka akan makin bulat melawan Iran dan Hizbullah serta boneka mereka, Houti. Aksi Houti, lanjut Al-Shehri, harus dihentikan dengan cara apapun. PBB dan komunitas global harus menangani Iran, Hizbullah, dan Houthi.

Otoritas Jenderal Penerbangan Sipil mengatakan, beberapa pecahan misil terlempar masuk ke area pinggiran bandara. Beruntung tak ada kerusakan berarti dan semua penerbangan berjalan normal.

Melalui siaran televisi mereka, Al-Masirah, pemberontak Houti mengaku bertanggung jawab atas penyerangan itu. Mereka juga mengakui target serangan mereka adalah bandara.

Houti sudah meluncurkan 78 misil ke arah Saudi termasuk satu misil mengarah ke Mekkah pada Juli lalu. Serangan itu terjadi setelah Saudi memimpin koalisi Arab untuk mengengembalikan legitimasi pemerintahan Yaman pada Maret 2015 lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement