REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sosok KH Mustafa Ali Yaqub menjadi imam besar Masjid Istiqlal. Dalam skala nasional, dia dikenal sebagai sosok yang tegas, moderat, dan sangat memerhatikan isu-isu kebangsaan dan keumat an. Ketegasan itu, antara lain, tercermin dari pernyataannya bahwa seorang Muslim hanya wajib beribadah haji satu kali seumur hidup.
Pernyataan ini, demikian Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dinilai mendukung kebijakan pemerintah sekaligus kepentingan publik umat Islam Indonesia. Sebab, antrean ibadah haji di negara ini terbilang panjang.
KH Mustafa Ali Yaqub juga vokal dalam hal sikap-sikap yang menangkis Islamofobia. Sejak serangan teroris atas Menara Kembar WTC di New York, Ame rika Serikat, umat Islam kerap dicap media-media besar internasional dengan pelbagai stigma. Dalam sebuah kesempatan, KH Mustafa Ali Yaqub berpesan bahwa terorisme tidak identik dengan agama-agama. Justru, terorisme dapat lahir dari situasi ketidakadilan yang didesain serta sengaja dipelihara pihak-pihak tertentu.
Demikian dipaparkannya melalui akun Twitter pribadi, pada 13 Maret 2015. Islam, tambah dia, bukanlah agama yang mendukung ekses gagasan liberal maupun radikal. Sebagai imam besar Masjid Nasional (Istiqlal), pandangan-pandangan dari KH Mustafa Ali Yaqub dapat menjadi wajah umat Islam Indonesia di tataran global. Dalam arti, kaum Muslim negara ini bersikap moderat tetapi kritis dalam melihat situasi kekinian.