REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan Halaqah dan Diskusi Internasional bertema Indonesia dan Kepemimpinan dalam Dunia Islam di Kantor MUI pada Kamis (9/11). Bidang Hubungan Luar Negeri MUI berpandangan, saat ini dunia Islam sedang menghadapi masalah, maka Islam wasathiyah di Indonesia bisa menjadi role model untuk penyelesaian masalah yang tengah dihadapi dunia Islam.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI, KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, salah satu yang menjadi ikon Indonesia untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan adalah mengamalkan Islam wasathiyah. Jadi, Islam yang ada di tengah, tidak ekstrem dan tidak liberal.
"Itu yang ingin kita sampaikan kepada mereka. Islam wasathiyah yang akan dijadikan role model untuk penyelesaian konflik-konflik internal antara umat Islam di dunia," kata KH Muhyiddin kepada Republika di Kantor MUI, Kamis (9/11).
Ia menyampaikan, pihaknya ingin menunjukan kepada dunia tentang Islam Indonesia yang cinta damai, Islam yang menghargai toleransi dan Islam yang mencintai kemajuan. Hal-hal seperti inilah yang ingin diekspor ke dunia Internasional. Ia menjelaskan, ada beberapa cara Indonesia berperan di dunia Islam.
Pertama, Indonesia tidak harus mengklaim dirinya sebagai pemimpin negara Islam. Tetapi Indonesia bisa membagikan pengalaman dan keberhasilan dalam mendamaikan pihak-pihak yang bertikai. "Kedua, Indonesia merangkul semua pihak. Pihak-pihak yang bertikai dirangkul, diberikan solusi, disampaikan kepada mereka pengalaman Indonesia," ujarnya.
KH Muhyiddin melanjutkan, yang ketiga, Indonesia tidak hanya merangkul, tapi juga mengundang mereka ke Indonesia. Agar mereka melihat Indonesia dari dekat. Sehingga mereka tahu cara Indonesia menyelesaikan masalah perbedaan.
"Kami berharap halaqah ini membuahkan hasil, Indonesia diharapkan bisa berperan aktif memberikan kontribusi di dunia Islam," jelasnya.
Ia menyampaikan, beberapa duta besar yang hadir dalam Halaqah dan Diskusi Internasional telah menyatakan siap membantu Indonesia. Mereka juga siap mendorong Indonesia agar berperan lebih aktif menyelesaikan pertikaian dan konflik-konflik berdarah yang terjadi di negara-negara Islam.
Halaqah dan Diskusi Internasional dihadir oleh perwakilan dari negara Suriah, Iran, Maroko, Turki, Palestina, Arab Saudi, Mesir, Sudan, Taiwan, Thailand, Kuait dan Yordania. Duta Besar Yordania untuk Indonesia berharap Indonesia perlu lebih menunjukan citra kepemimpiannya kepada dunia Islam.