REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Indonesia memperingati Hari Pahlawan pada 10 November. Guru Besar Ritsumeikan University, Jepang, Takashi Shiraisi meminta agar rakyat Indonesia tidak melupakan mimpi-mimpi para pendahulu.
Ia melihat Indonesia sebagai sebuah projek yang dikerjakan oleh tokoh-tokoh berpengaruh. Shiraishi mencontohkan Soekarno memiliki proyek atau mimpi untuk membangun konsep kebangsaan yakni menyatukan masyarakat. Soekarno pun memiliki mimpi untuk membentuk negara.
Tak hanya kedua tokoh tersebut, tokoh-tokoh besar lainnya memiliki mimpi yang seharusnya tidak diabaikan seperti Kartini, Tan Malaka, hingga Pramoedya Ananta Toer.
"Sekarang tantangan besar untuk Indonesia adalah jenis nasionalisme atau mimpi apa yang ingin dibangun untuk masa depan," katanya saat ditemui Republika saat acara Konferensi Internasional Indonesian Democracy in the Age of Populism di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (8/11).
Menurutnya saat ini Indonesia menghadapi babak baru dan mempunyai banyak tantangan ke depan. Ia menyatakan bahwa rakyat Indonesia harus memiliki mimpinya masing-masing dan mewujudkannya.
"Jangan takut untuk melihat kembali mimpi para pendahulu," katanya.
Takashi Shiraishi adalah penerima penghargaan Bintang Jasa Utama dari Pemerintah Republik Indonesia untuk kajiannya dalam dunia ekonomi, sosial, politik dan keamanan di Indonesia. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Zaman Bergerak.