REPUBLIKA.CO.ID, Abdullah bin Mas’ud mengatakan, bahwa ayat paling menentukan dalam Alquran adalah ayat dalam Surah az Zalzalah. “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?" Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. az-Zalzalah 1-8)
Dikutip dari Ensiklopedia Alquran, berkenaan dengan ayat ini, Ubay bin Ka’ab ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa membaca surah ini, seolah-olah membaca surah al-Baqarah dan diberikan pahala sebagaimana orang yang membaca seperempat Alquran.”
Abu Abdillah ra juga berkomentar tentang surah az-Zalzalah. Karena barangsiapa yang membacanya dalam shalat sunah, maka Allah tidak akan menimpakan keguncangan selamanya dan tidak akan mati oleh gempa bumi, petir, atau musibah-musibah dunia lainnya. Apabila mati, ia diperkenankan masuk surga.”
Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW menamakan ayat ini sebagai al-ayah al-jami’ah (ayat yang menghimpun atau mencakup).
Sa’ad bin Abi Waqqash menceritakan sebuah peristiwa unik yang dialaminya. Suatu hari, seorang lelaki pengemis mencegatnya di tengah jalan untuk meminta derma. Saat itu, ia tidak membawa bekal sedikit pun, kecuali empat buah kurma. Lalu Sa’ad mengambil dua di antaranya untuk diberikan kepada pengemis itu.
Awalnya, si pengemis mengulurkan tangannya. Ia menyangka, Sa’ad akan menyedekahkan sedikit bekalnya. Namun saat mengetahui dirinya hanya akan diberi dua buah kurma, ia langsung mengepalkan tangannya sebagai isyarat menolak pemberian kecil itu.
Melihat itu, Sa’ad berkata, “Celakalah engkau? Padahal, Allah SWT saja menerima dari kami meskipun seberat dzarrah dan batu pasir, sementara engkau menolak pemberian dua buah kurma!”