REPUBLIKA.CO.ID, BASEL -- Pelatih Irlandia Utara, Michael O'Neill menegaskan, timnya akan berkonsentrasi untuk memperbaiki diri daripada terus menyesali kekalahan dari Swiss pada leg pertama play-off Piala Dunia 2018. Irlandia Utara takluk 0-1 di Windsor Park, Belfast pada Jumat (10/11) dini hari WIB.
"Ruang ganti menjadi emosional setelah pertandingan usai tapi sekarang sudah hilang. Fokusnya mencoba untuk mendapatkan hasil yang bagus agar kami bisa lolos," kata O'Niell, dikutip Reuters, Sabtu (11/11).
Swiss dihadiahi tendangan penalti karena wasit menganggap Corry Evans menyentuh bola dengan tangannya saat memblok tendangan Xherdan Shaqiri. Ricardo Rodriguez mengeksekusinya dengan sempurna. Padahal menurut O'Neill, timnya banyak menguasai bola dan menekan Swiss sebelum penalti tersebut.
"Kami tidak menekan seperti sebelumnya. Para pemain setuju akan hal itu dan kami tahu kami bisa bermain lebih baik lagi," kata dia.
Dalam kualifikasi fase grup Irlandia Utara sempat berhasil memenangkan lima pertandingan tanpa kebobolan. Tapi mereka kalah pada tiga pertandingan terakhir mereka. O'Neill menyangkal anak asuhnya kehilangan semangat untuk masuk kembali ke Piala Dunia sejak tahun 1986.
"Saya kira pemain tidak kehilangan keyakinan atau kepercayaan diri. Ini prestasi yang besar bagi kami. Kami diberi tugas yang sulit, tapi bukan tugas yang mustahil," kata O'Neill.
Pelatih Swiss Vladimir Petkovic mengatakan, ia akan menerima keputusan wasit tersebut dengan profesional tanpa mengeluh. Menurutnya, tidak ada lagi yang harus dibicarakan tentang penalti tersebut.
Petkovic meminta timnya tidak boleh lengah di leg kedua. Ada akan tampil menekan sejak awal. "Saat kami kehilangan gaya bermain kami dan menurunkan tekanan mereka menjadi berbahaya. Kami tidak boleh kehilangan konsentrasi sedetik pun," katanya.