REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo memaparkan konsep dual track untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Track pertama, melalui perbaikan kualitas pendidikan formal, yang diantaranya melakukan link and match antara SMK dengan industri, serta perguruan tinggi.
Guna mendukung terwujudnya konsep tersebut, Pemprov Jatim bekerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki fakultas filial dari SMK. Contohnya, bidang keahlian teknologi dan rekayasa bekerja sama dengan ITS Surabaya.
"Selain itu, bidang keahlian seperti teknologi informasi dan komunikasi hasil kerja sama dengan negara Korea dan China yang memiliki perusahaan seperti Samsung atau AXIO," kata Soekarwo dalam siaran persnya, Jumat (17/11).
Soekarwo melanjutkan, track kedua untuk meningkatkan kualitas SDM adalah penerapan pendidikan vokasi melalui Balai Latihan Kerja (BLK) berstandar internasional sekaligus. Selain itu, Pemprov Jatim juga berupaya memperkuat SMK Mini melalui kerja sama dengan pemerintah Jerman.
"SMK mini kebanyakan gandeng dengan pondok pesantren. Karena pemerintah berkepentingan meningkatkan keterampilan dari para santri agar pascamondok mereka tidak kesulitan mencari pekerjaan," ujar Soekarwo.
Penerapan SMK Mini dan BLK di Jatim, menurutnya terbukti mampu menghasilkan tenaga kerja baru. Terlebih, Pemprov Jatim juga terus melalukan negosisasi dengan pengusaha untuk dapat menambah anak-anak SMK agar dapat magang di perusahaan dan memperoleh pengalaman berstandart internasional.