Senin 20 Nov 2017 23:23 WIB

In Picture: Muslim Beograd Rindukan Masjid (2)

.

Rep: Aleksandar Vasovic, Marko Djurica (foto) / Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Seorang muslim menunaikan shalat di sebuah masjid sementara di Distrik Zemun, Beograd, Serbia. Populasi muslim di Serbia mencapai 230ribu setara 3,1 persen dari jumlah total penduduk Serbia. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)

Seorang muslim berdoa di sebuah masjid sementara di Distrik Borca, Beograd, Serbia. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)

Beberapa muslimah shalat berjamaah usai buka bersama di taman dekat benteng Kalemegdan Beograd, Serbia. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)

Komunitas muslim di Serbia menikmati buka bersama di dekat benteng Kalemegdan Beograd, Serbia. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)

Muslim Beograd shalat Jumat di depan sebuah masjid yang dirubuhkan karena dianggap ilegal di Distrik Zemun Polje, Beograd, Serbia. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Komunitas muslim di Beograd menyatakan pemerintah kota telah berulangkali mengabaikan permintaan pembangunan masjid baru. Hal ini pun memicu tanda tanya atas komitmen Serbia atas kaum minoritas. Sebagai salah satu syarat penting keanggotaan negara Uni Eropa. Uni Eropa telah memberikan peringatan tentang hal ini pada tahun 2016 kepada Serbia jika ingin bergabung dengan UE. 

 

Kantor tata kota setempat menampik tuduhan upaya pembangunan masjid baru. Sebaliknya mereka merasa tidak pernah menerima permohonan dari komunitas muslim Serbia. Hal yang disanggah oleh mufti setempat. Total jumlah muslim di Serbia mencapai 230.000 jiwa. Setara dengan 3,1 persen populasi Serbia. Kebanyakan dari mereka tinggal di kawasan yang berbatasan dengan Bosnia, Kosovo dan Montenegro.

 

Mufti masjid yang dihancurkan di Zemun Polje, Emin Zejnulahu berkomentar. “Hendaknya setiap muslim tidak merasa terhalangi. Kita harus tetap beribadah apapun halangannya,” ujarnya kepada Reuters. “Kita pun harus menjadi tetangga yang baik kepada siapapun. Apapun agama dan kebangsaanya”. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement