Selasa 21 Nov 2017 12:16 WIB

Sambut Munas NU, INC Hadirkan Tokoh Nasional

Inisiator Islam Nusantara Center Jakarta, Jazilul Fawaid
Foto: Istimewa
Inisiator Islam Nusantara Center Jakarta, Jazilul Fawaid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam Nusantara Center (INC) menyelenggarakan seminar nasional bertajuk "Mahaguru Ulama Nusantara: Zona Nusa Tenggara Barat di Aula Al-Hikmah Ruang 34, Masjid Istiqlal Jakarta pukul 09.00 WIB, Rabu (22/11).

Direktur Islam Nusantara Center (INC), Ginanjar Sya’ban menjelaskan, seminar nasional ini adalah salah satu program rutin INC yang akan diselenggarakan di provinsi seluruh Nusantara, untuk menggali dan mengangkat Ulama Nusantara di berbagai daerah.

“Untuk kali ini, kami ingin membahas Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam sejarah persebaran Islam. Banyak muncul ulama-ulama besar dari NTB yang telah berperan  dalam berdirinya NKRI yang perlu kita ketahui bersama,”paparnya dalam keterangan persnya.

Inisiator INC, Jazilul Fawaid menambahkan, mengkaji para Mahaguru ulama nusantara adalah bagian dari upaya mengingatkan generasi muda saat ini kepada tokoh-tokoh pewaris tradisi yang terus mengakar di tengah masyarakat hingga saat ini. Tradisi Islam yang diwariskam ulama  tersebut terbukti telah menjadi pemersatu bangsa Indonesia, serta telah menguatkan semangat dan nilai-nilai kebhinekaan.

Ia menambahkan bahwa Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah yang subur akan warisan keislaman ulama-ulama ulama nusantara tersebut. Sangat tepat jika Nusa Tenggara Barat menjadi tuan rumah untuk terselenggaranya Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU yang akan dilaksanakan pada 23-25 November 2017, apalagi baru saja salah satu tokohnya, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Zainul Milal Bizawie, sejarawan santri mengapresiasi seminar ini. Menurutnya, Warisan ulama Nusantara mempengaruhi sejauh mana relasi dan interaksi ulama membentuk jaringan keilmuan, pengetahuan dan kebudayaan yang diwariskan kepada generasi setelahnya. Warisan itulah yang telah menjadi modal utama para founding father dalam membangun Negara-bangsa (nation state) Indonesia yang memiliki dasar negara Pancasila. Itulah bagian dari Memori Nusantara dalam membangun bangsa.

“Negara tanpa bangunan  kebangsaan yang kuat akan mudah tercerai berai, dan para ulama telah berhasil mengikat rasa kebangsaan tersebut dalam ikatan yang kuat terutama dengan jaringan guru-murid,” katanya.

Rencananya, yang menjadi keynote speaker adalah Panglima Santri Nusantara, Dr. H Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Selain itu, akan hadir beberapa tokoh nasional di antaranya : Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqal Jakarta), MA., Dr. TGB. H. Zainul Majdi, MA. (Gubernur NTB), Sultan Muhammad Kaharuddin IV, Prof. Dr. Abdul Ghani Abdullah, H. Fahri Hamzah (Wakil Ketua DPR RI, Sumbawa NTB), SE, Dr. M. Wildan, MA., Zainul Milal Bizawie (Sejarawan dan penulis buku “Masterpiece Islam Nusantara”) dan A. Ginanjar Sya’ban (Filolog dan Direktur Islam Nusantara Center - INC).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement