REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah Lebanon mengatakan pada Senin (20/11) kelompok dukungan Iran tersebut tidak mengirimkan senjata kepada Yaman dan membantah bertanggung jawab atas peluncuran peluru kendali balistik.
Peluru kendali balistik tersebut ditembakkan dengan menyasar Riyadh dari wilayah Yaman, yang dikuasai pasukan Houthi, sekutu Teheran.
Dalam pernyataannya di televisi itu, Sayyid Hassan Nasrallah juga mendesak pengikutnya mendengarkan tanggapan terkini dari pejabat Israel yang menggarisbawahi hubungan Arab Saudi dengan Israel, musuh Hizbullah.
Menteri Israel mengatakan pada pekan ini Israel mengadakan pembicaraan rahasia dengan Riyadh di tengah kekhawatiran terkait Iran. Nasrallah juga melimpahkan kritik terhadap negara-negara Arab yang menuduh Hizbullah melakukan terorisme pada pertemuan darurat Liga Arab pada Ahad.
Dia menyebut tuduhan itu konyol dan mempertanyakan mengapa negara-negara Arab berdiam diri terhadap perang buatan pasukan sekutu pimpinan Saudi di Yaman. "Saya memastikan kepada mereka, tidak ada peluncuran peluru kendali balistik, tidak ada senjata, dan tidak ada senapan... kami tidak mengirim senjata ke Yaman, atau Bahrain, atau Kuwait, atau Irak," katanya.
Namun, Hizbullah mengirim senjata ke wilayah Palestina, termasuk peluru kendali anti-tank, kata Nasrallah. "Saya bangga terhadap itu. Dan di Suriah terdapat senjata yang kami gunakan untuk bertempur," katanya.
Ketegangan kawasan meningkat dalam beberapa pekan belakangan antara kerajaan Arab Saudi dan Iran, yang saling bersaing dalam pergolakan tempur di Suriah, Irak, Yaman dan Bahrain.
Menteri luar negeri Liga Arab mengadakan pertemuan darurat pada Minggu atas permintaan Arab Saudi untuk membahas langkah-langkah untuk menghadapi Iran dan kelompok Hizbullah atas peran mereka di wilayah tersebut.
Arab Saudi menuduh kelompok Hizbullah membantu pemberontak Houthi di Yaman dan berperan dalam serangan peluru kendali balistik pada bulan ini. Riyadh turut terlibat dalam perang yang dilancarkan untuk melawan gerakan Houthi di Yaman pada 2015.
"Saya pasti menyangkalnya," kata Nasrallah.
"Tidak ada unsur dari kelompok Hizbullah Lebanon terlibat dalam penembakan peluru kendali itu atau penembakkan peluru kendali pada waktu sebelumnya," tambahnya.
Menlu Saudi: Iran Picu Perpecahan Sektarian di Arab
Iran Tuding Saudi Kobarkan Kekacauan dan Rusak Kestabilan