Kamis 23 Nov 2017 16:27 WIB

Polisi Siapkan Pengurai Jalan Saat 'Ngunduh Mantu' Jokowi

Petugas membawa kereta kencana untuk pernikahan Kahiyang Ayu - Bobby Nasution, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/11).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas membawa kereta kencana untuk pernikahan Kahiyang Ayu - Bobby Nasution, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polda Sumatra Utara menyiapkan tim pengurai jalan untuk mengurangi potensi kemacetan lalu lintas dalam acara "Ngunduh Mantu" putri Presiden Joko Widodo di Kota Medan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan, Kamis (23/11), mengatakan tim pengurai jalan tersebut terdiri dari 30 personel lalu lintas dari Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut yang dipimpin AKP Welly Mukhtar.

Tim tersebut akan mengurai kemacetan yang mungkin terjadi dari gedung Medan International Convention Center (MICC) di Jalan Gagak Hitam hingga Kompek Bukit Hijau Regency yang menjadi lokasi pernikahan.

Dengan adanya tim tersebut, diharapkan kemacetan lalu lintas dapat diurai, terutama ketika kirab budaya yang akan diikuti Presiden Joko Widodo bergerak dari gedung MICC.

Dengan menggunakan 16 sepeda motor, tim tersebut semaksimal mungkin akan melakukan patroli di sekitar rute kirab untuk memastikan tidak terjadi kemacetan. Antisipasi yang disiapkan Direktur Lalu Lantas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso dimaksudkan untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di wilayah Kota Medan.

Pernikahan puteri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution itu rencananya berlangsung selama tiga hari yakni 24-26 November 2017.

Pada puncak kegiatan Ngunduh Matu tersebut, rencananya akan digelar kirab budaya dengan arak-arakan kereta kencana yang akan dinaiki pasangan Kahiyang Ayu-Bobby Afif Nasution. Di belakangnya, ada kereta kencana yang akan dinaiki Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, serta keluarga Bobby Afif Nasution.

Selain kereta kencana dan kuda, dalam kirab tersebut juga ada sejumlah becak bermotor, alat musik tradisional, serta musik tradisional Mandailing "Gordang Sambilan" yang ikut mengiringi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement