Jumat 24 Nov 2017 14:22 WIB

Pesta Adat Bobby-Kahiyang Digelar Semalam Suntuk

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Kahiyang Ayu (kanan) dan Bobby Nasution saling bercanda disela upacara penambalan marga di Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/11). Kahiyang Ayu, yang telah menjadi istri Bobby Afif Nasution itu resmi bermarga Siregar setelah menjalani upacara adat penganugerahan marga.
Foto: Septianda Perdana/ANTARA
Kahiyang Ayu (kanan) dan Bobby Nasution saling bercanda disela upacara penambalan marga di Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/11). Kahiyang Ayu, yang telah menjadi istri Bobby Afif Nasution itu resmi bermarga Siregar setelah menjalani upacara adat penganugerahan marga.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manopot horja atau pesta adat Bobby Nasution-Kahiyang Ayu di Medan digelar di kediaman keluarga Bobby di Bukit Hijau Regency, kompleks Taman Setiabudi Indah, hari ini, Jumat (24/11). Rangkaian prosesi adat telah dimulai dengan penyembelihan kerbau (Manalpokkon lahan ni horja) sekitar pukul 06.20 WIB.

Penyembelihan ini disaksikan oleh para keluarga serta pengetua-pengetua adat yang hadir. Sebelum prosesi, kerbau yang disembeli itu pun terlihat dibaluti dengan selembar kain ulos.

"Dalam adat Mandailing, kelas itu ditunjukkan oleh apa yang dipotong. Landasan acara itu yang paling tinggi tingkatannya kalau yang dipotong kerbau," kata Darmin Nasution sebagai Suhut Kahanggi atau pemilik acara, Jumat (24/11).

Setelah selesai Manalpokkon lahan ni horja, para pengetua adat kemudian memberikan kata sambutan sebagai penutup acara adat pertama tersebut. Acara lalu dilanjutkan dengan Manyantan gordang sambilan dohot gondang atau penabuhan gordang sambilan dan gendang. Acara ini digelar di tenda utama di sebelah rumah Bobby.

"Acara ini dalam adat maknanya adalah untuk mengusir roh-roh jahat untuk kesuksesan acara ini berlangsung," kata pengetua adat dengan gelar Sutan Raja Pinayungan, Hendrisyah Harahap.

Usai penabuhan gordang sambilan dan gendang, acara dilanjutkan dengan manortor (tarian adat dalam mandailing) oleh suhut polon. Manortor ini diikuti oleh para pihak keluarga dengan tujuan memberikan penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir.

Dalam acara ini, para raja adat tampak mengenakan ulos yang diselempangkan di leher dan sarung di bagian pinggang. Mereka membuat sekitar dua atau tiga baris sambil manortor. Para raja dikelilingi oleh tamu adat lain yang juga ikut menari. Suara gondang Mandailing pun mengiringi tarian tersebut. Acara adat masih akan digelar semalam suntuk hingga esok hari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement