Advertisement
- Home >
- Khazanah >
- Dunia Islam
In Picture: Pesantren Nuu Waar: NKRI Harga Mati
Jumat 24 Nov 2017 14:55 WIB
Red: Agung Sasongko

Pimpinan Pusdiklat Bahasa Kementerian Pertahanan bersilaturahim ke Pondok Pesantren Nuu Waar, Bekasi, Kamis (23/11).
(Foto:ROL/Agung Sasongko)
(Foto:ROL/Agung Sasongko)

Begini cara pesantren Nuu Waar untuk menyambut tamu yang datang. Para santri mengumandangkan shalawat dengan menabuk rebana dengan penuh semangat.
(Foto:ROL/Agung Sasongko)
(Foto:ROL/Agung Sasongko)

Pada silaturahim Laksamana Pertama TNI AL, Suprayitno, santriwati mengibarkan bendara merah putih dan bendera Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN).
(Foto:ROL/Agung Sasongko)
(Foto:ROL/Agung Sasongko)

Santri AFKN ketika menyambut kedatangan Laksamana Pertama TNI AL, Suprayitno yang disambut gema takbir.
(Foto:ROL/Agung Sasongko)
(Foto:ROL/Agung Sasongko)

Dalam sambutannya, Laksamana Pertama TNI AL, Suprayitno berpesan kepada santri agar memanfaatkan kesempatan belajar di Pesantren guna menjadi calon pemimpin berilmu dan beriman.
(Foto:ROL/Agung Sasongko)
(Foto:ROL/Agung Sasongko)

Laksamana juga berpesan, pesantren memiliki peran yang sangat penting untuk NKRI. Kehadiran pesantren membantu NKRI menyiapkan calon pemimpin baru di masa depan.
(Foto:ROL/Agung Sasongko)
(Foto:ROL/Agung Sasongko)

Ustaz Fadhlan Gharamatan, Presiden AFKN, menilai kunjungan laksamana ini akan membantu meneguhkan jati diri santri nuu waar yang merupakan bagian dari NKRI. Menurutnya, NKRI harga mati.
(Foto:ROL/Agung Sasongko)
(Foto:ROL/Agung Sasongko)