Sabtu 25 Nov 2017 13:59 WIB

Jokowi Sampaikan Ajar Poda pada Kahiyang/Bobby

Kahiyang dan Bobby menyampaikan ucapan terima kasih mereka atas pemberian marga Siregar kepada Kahiyang, Selasa (21/11).
Foto: Dok. Istimewa
Kahiyang dan Bobby menyampaikan ucapan terima kasih mereka atas pemberian marga Siregar kepada Kahiyang, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Presiden Joko Widodo memberikan nasihat atau ajar poda kepada putrinya, Kahiyang Ayu Siregar dan menantunya, Bobby Afif Nasution pada puncak pesta adat pernikahan mereka di Medan, Sumtera Utara.

"Sebagai orang tua, saya juga akan memberikan ajar poda sebagai bekal bagi ananda berdua dalam menjalani kehidupan ke depan. Ananda Bobby dan Kahiyang, dalam rangkaian upacara adat tadi, ananda berdua telah menerima banyak nasihat dari para tetua adat dan keluarga," kata Presiden Joko Widodo di atas pelaminan di lokasi acara perumahan Bukit Hijau Regency Taman Setia Budi di Medan, Sabtu (25/11).

Presiden menyampaikan nasihat setelah Ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar menyampaikan nasihat lebih dahulu. "Ananda berdua mempunyai kewajiban untuk saling menyayangi, saling mencintai, saling menghormati, dan saling menjaga tanggung jawab masing-masing," ungkap Presiden.

Tanggung jawab keduanya juga mencakup tanggung jawab sosial kepada keluarga, kepada masyarakat, kepada agama, serta kepada bangsa dan negara. "Kita diajarkan Holong do maroban domu, domu maroban parsaulian, kasih sayang membawa persatuan, persatuan membawa kebaikan bersama," katanya.

Petuah Presiden itu pun diungkapkan dalam empat pantun, yaitu Pantun hangoluan, teas hamatean yang artinya untuk hidup bahagia harus menjaga sopan santun. Jika tidak menjaga sopan santun, maka malapetaka akan datang.

Pantun kedua, Suan tobu di bibir, dohot di ate-ate, artinya manis bukan hanya di mulut, tetapi juga di hati. Kebaikan yang dikatakan juga kebaikan yang dilakukan dengan sepenuh hati.

Pantun ketiga, Tangi di siluluton, inte di siriaon. "Jika ada kemalangan, walaupun tidak diundang, kita wajib berupaya untuk datang dan menolong. Namun demikian, jika ada kegembiraan, kita hanya wajib datang kalau diundang," kata Presiden yang disambut dengan tepuk tangan para undangan.

Pantun keempat, Bahat disabur sabi, anso adong salongon. "Artinya kalau kita banyak menanam, maka kita akan banyak memetik hasilnya. Artinya, banyak-banyaklah berbuat kebaikan, agar ananda memetik kebahagiaan," ungkap Presiden yang disambut dengan seruan horas oleh keluarga yang hadir di tempat acara.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas penerimaan, keramahtamahan, dan sambutan yang luar biasa kepada Presiden Jokowi dan keluarga, termasuk pemberian marga Siregar kepada putrinya, Kahiyang Ayu Siregar. "Saya yakin persaudaraan kita akan terus berlanjut dan membawa berkah kepada kita semuanya, kepada masyarakat, kepada bangsa, dan negara," kata Jokowi.

Pemberian nasihat oleh Jokowi dilakukan setelah Bobby dan Kahiyang mangupa-upa (diberikan makanan) dan mendapat gelar adat yang didalamnya berisi nasihat dan doa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement