Senin 27 Nov 2017 21:15 WIB

Perawatan Istana Chowmahalla Libatkan 7.000 pekerja.

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Istana Chomahalla
Foto: tripsadvisor.com
Istana Chomahalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Bagian gedung sebelah utara (nouthern courtyard) saat ini tidak hanya diakses oleh pihak keluarga ahli waris, tetapi juga sudah terbuka untuk dikunjungi pengunjung. Ini setelah rentetan kerja keras untuk merestorasi bangunan sebelah utara.

Bangunan yang digadang-gadang sebagai spot terindah dari halaman utara ini adalah Bara Imam. Ruangan ini memiliki lorong panjang dari kamar di sisi timur. Bara Imam pernah difungsikan untuk ruang administrasi kerajaan. Selain itu pula, ruangan yang konon dinamai pula dengan Shishe (cermin gambar) ini sempat dijadikan kamar bagi pejabat pendamping tamu yang berkunjung ke Chowmahalla.

Akseori lain yang dimiliki halaman utara adalah menara jam (clock tower). Posisinya yang berada di ketinggian sangat memungkinkan penghuni istana untuk melihat jelas jam tersebut. Jam ini sudah diaktifkan sejak awal berdirinya Chowmahalla. 

Masih membahas halaman sebelah utara terdapat ruangan bernama Dewan Balai. Di ruangan ini terdapat koleksi langka, seperti manuskrip, buku, dan benda-benda langka lainnya yang tidak ternilai harganya.

Semua koleksi benda langka itu sudah ada sejak zaman Nizam. Koleksi-koleksi itu merupakan pemberian dari tamu dan para pejabat penting yang menemui Nizam ke istana. Ruangan ini juga sering digunakan sebagai tempat pameran koleksi benda-benda istana. 

Ala Mughal

Selain bangunan-bangunan di atas tadi, ada juga Roshan Bangla. Bangunan ini merupakan bagian indah lain yang terdapat di Istana Chowmahalla. Keberadaan Roshan Bangla semakin memperkuat keindahan Khilwat, Grand Durbar Hall yang terdapat pada bagian ruangan Roshan Bangla.

Grand Durbar Hall memiliki kubah dan lengkungan ala Mughal, pengaruh desain Persia juga terdapat pada cermin yang menyelimuti Grand Durbal Hall. Grand Durbar Hall merupakan jantung dari Chowmahalla Palace. Keindahan Grand Durbar Hall selalu dijunjung tinggi oleh orang-orang dari Hyderabad layaknya singgasana dari Dinasti Asaf Jahi.

Durbar Hall memiliki platform marmer murni. Di sinilah Takht-e-Nishan atau kursi kerajaan dibaringkan. Ada 19 lampu yang baru diperbaiki, semua bahan lampu tersebut terbuat dari kristal Belgia yang membuat Dubar Hall terlihat spektakuler, menampakkan kemegahan Chowmahalla. Untuk melakukan perawatan pada seleruh bangunan Chowmahalla, setiap harinya pihak pengelola istana menerjunkan lebih dari 7.000 petugas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement