Selasa 28 Nov 2017 17:26 WIB

Apotek 3P Diresmikan di Gunungkidul

Seorang apoteker tengah menata obat obatan yang tersedia di apotik dalam Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa, jakarta, Senin (2/4). (Republika/Agung Supriyanto)
Seorang apoteker tengah menata obat obatan yang tersedia di apotik dalam Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa, jakarta, Senin (2/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Bupati Gunungkidul Imawan Wahyudi, Ahad (26/11) lalu meresmikan Apotek 3P di  halaman Masjid Al Ikhlas Semin, Gunungkidul. Acara tersebut dihadiri oleh para tamu undangan dan jamaah pengajian ahad pagi (PAP) Semin yang berjumlah 1.500 orang. 

3P bermakna Pemilik, Pembeli dan Pemasar dari jamaah, oleh jamaah dan untuk jamaah.  Spirit ini adalah bentuk upaya jamaah untuk mengelola sendiri potensi pasar dan kekuatan modalnya. "Bukan sebaliknya, hanya menjadi penonton dan dikuasai pasarnya oleh pihak lain," kat Imawan dalam siaran persnya kepada Republika, Selasa (28/11).

Melalui semangat gerakan ekonomi berjamaah, kata dia, potensi modal dikelola oleh Koperasi Takmir Masjid (Kotamas) dan disalurkan untuk bisnis prospektif, termasuk di antaranya Apotek 3P. "Jadi, legalitas bahan hukum usahanya adalah koperasi konsumen," ujarnya.

General Manager Apotek 3P, Kintoko, dalam sambutannya menjelaskan Apotek 3P merupakan wujud nyata dari Dakwah kesehatan berbasis gerakan ekonomi berjamaah sebagai upaya meningkatkan kesehatan, kemandirian dan kesejahteraan umat.  "Data riset kesehatan dasar, Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan lima besar penyakit yang paling banyak menimbulkan kematian yaitu strok, jantung, gagal ginjal, diabetes, dan kanker," kata Kintoko.

Di satu sisi, kata dia ketergantungan obat Indonesia terhadap asing sudah mencapai pada tahap yang kritis dimana 96 persen bahan aktif obat diimpor senilai 11 triliun rupiah per tahun. "Kondisi inilah yang melandasi semangat untuk mendirikan sebuah sarana kesehatan berupa Apotek 3P dengan visi menjadi apotek berjejaring nasional yang dimiliki jamaah dengan prinsip ekonomi islam, memberikan asuhan kefarmasian dan memberdayakan jamaah," kata dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu.

Ia menjelaskan, dalam rangka dakwah kesehatan, Apotek 3P memiliki agenda rutin promosi kesehatan untuk mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat. Selain itu, Apotek 3P juga mengenalkan tentang aspek manfaat dan khasiat pengobatan tradisional kepada masyarakat. 

Sebagai komitmen dari pelestarian pengobatan tradisional, Apotek 3P menyediakan etalase produk herbal untuk display produk-produk herbal yang berizin PIRT Dinkes atau TR BPOM serta terjamin halal. Upaya monitoring pemakaian obat terutama pada pasien dengan penyakit kronis dilakukan melalui home care oleh apoteker. 

Harapannya, kata Kintoko, Apotek 3P menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya umat islam dalam memenuhi kebutuhannya akan obat-obatan, alat kesehatan, kosmetik dan obat tradisional serta suplemen kesehatan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement