Rabu 29 Nov 2017 00:54 WIB

Dunia Akui Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Utusan Khusus Presiden Republika Indonesia Din Syamsudin  (Ketiga kiri) memberikan cendramata kepada  tamu  kehormatan dari Amerika Serikat Bruce Balter (Ketiga Kanan)  usai melakukan pertemuan di  Gedung Sekretariat Negara, Menteng, Jakarta (28/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Utusan Khusus Presiden Republika Indonesia Din Syamsudin (Ketiga kiri) memberikan cendramata kepada tamu kehormatan dari Amerika Serikat Bruce Balter (Ketiga Kanan) usai melakukan pertemuan di Gedung Sekretariat Negara, Menteng, Jakarta (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Utusan Khusus Presiden Republika Indonesia untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsuddin menerima sejumlah tamu kehormatan dari Amerika Serikat. Pertemuan tersebut dalam rangka membicarakan kerja sama keagamaan dan peradaban antar-Indonesia dengan Amerika Serikat.

"Saya menerima tamu ketiga dari luar negeri, mereka (tamu kehormatan Amerika Serikat) memberikan pemahaman dan penghargaan pada Indonesia yang dianggap relatif stabil, rukun walaupun terdiri terdiri umat beragama, suku dan mendiami pulau-pulau yang jumlahnya ribuan," ujar Din di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (28/11).

Adapun tamu kehormatan Amerika Serikat seperti Michael MHonda, US House of Representative State of California, Bruce Balter SupremeCourt Judge of New York, Tom Taylor US House of Representative State ofGeorgia, Wendi Taylor Global Youth Food Project dan Mahmud Altun SilliconValley United Nationas Association Co Chair Advocacy.

Menurutnya, keberagaam umat beragama di Indonesia yang rukundan damai kian diakui oleh dunia. Artinya, perbedaan agama di Indonesia mengajarkan kasih sayang dan perdamaian.

"Saya sambut dengan mengatakan memang diakui oleh dunia tingkat kerukunan masyarakat Indonesia relatif bagus karena baik agama di Indonesia sejatinya mengajarkan kasih sayang dan perdamaian, dan sesungguhnya itulah watak sejati agama-agama," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan tiga langkah strategis untuk memperkuat keberagaman umat di Indonesial. Pertama, mewujudkan dan mengembangkan kerukunan umat beragama di dalam negeri. Kedua, mempromosikan kehidupan berlandaskan pancasila, rukun, damai dan bersatu.

"Terakhir saya diminta menjadikan Islam yang wasathiyah, Islam yang rahmatal lil alamin sebagai pedoman untuk menyebarkanIslam moderat serta agama membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruhmasyarakat," jelasnya.

Din menyebut, segala perbaikan terutama keberagaman umatharus dimulai hal-hal kecil seperti melakukan dialog kebersamaan. Dalam rencanapada awal 2018, pihaknya akan menyelenggarakan rembuk nasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement