REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi menyatakan elektabilitas Partai Golkar dinilai tengah terpuruk pascakasus yang menimpa Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov). Saat ini salah satu calon ketua umum terkuat pengganti Novanto adalah Airlangga Hartato dan Idrus Marham.
Menurut Pangi, Airlangga Hartato punya kans atau potensial untuk menggantikan Setnov. Sebab, Menteri Perindustrian RI itu karena beliau sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Airlangga juga lebih diterima Jokowi, bisa bekerja sama dengan pemerintah dan tidak tersandera kasus hukum, relatif lebih bersih.
"Saat ini dia (Airlangga) menjadi calon terkuat partai. Tapi Munaslub sudah di depan mata," terang Pangi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (1/12).
Salain Airlangga, Idrus Marham memang kuat dan menguasai infrastruktur politik dan terintegrasi dengan jejaring DPD Golkar se-Indonesia namun beliau belum tentu bisa diterima dan disukai Jokowi. Selain itu Idrus dianggap orang atau gerbong Novanto.
"Namun politik sangat dinamis, ke depannya bukan tidak mungkin akan muncul sosok figur alternatif baru sebagai penganti Novanto," tambahnya.
Namun, Pangi mengatakan, yang jelas pengurus DPD Golkar sudah ngak akan mempertahankan Novanto karena pertaruhannya citra Partai Golkar. Kasus Novanto cukup membebani elektibilitas Partai Golkar itu sendiri. "Yang penting sosok ketua umum Golkar ke depannya yang tak tersandera kasus hukum yang sama," tutup Pangi.